Site icon JABARBICARA.COM

Aisha Kamila, Si “Neng Pasundan” Cilik Siap Bersinar di Industri Musik Tanah Air

Aisha Kamila, Penyanyi Cilik Indonesia. (Dok. Istimewa)

BANDUNG, JABARBICARA.COM – Di usianya yang baru menginjak 11 tahun, Aisha Kamila telah berhasil mencuri perhatian publik lewat suara emas dan semangatnya dalam dunia tarik suara. Senada Digital Records bersama program Belajar Musiks Bandung tengah menyiapkan kejutan terbaru, pada Sabtu (16/8/2025) mereka mulai menggarap album berbahasa Sunda yang akan dibawakan Aisha.

Aisha Kamila, gadis kelahiran Bandung, 26 Desember 2013 tersebut kini duduk di bangku kelas 6 SD Karakter Sabilul Ilmy – Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Ia lahir dari pasangan Sendi Setia Permadie dan Susy Susanti, Aisha tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh dukungan. Ayahnya, seorang guru olahraga sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri dan Humas di SMKN 4 Padalarang, dan ibunya yang kini menjadi ibu rumah tangga setelah sebelumnya berkarier sebagai Ahli Teknologi Laboratorium Medik di sebuah laboratorium swasta ternama di Bandung.

Bakat Aisha dalam bernyanyi mulai terlihat sejak usia 3 tahun. Ia sudah hapal dan mampu menyanyikan beberapa lagu nasional dan daerah dengan baik. Dari situlah mimpinya mulai tumbuh, Aisha ingin suatu saat namanya terpampang di papan billboard yang berderet di sepanjang jalan.

Kini, impian itu perlahan mulai ia bangun lewat berbagai prestasi yang telah diraih. Di antaranya adalah juara lomba menyanyi di sekolah, menjadi perwakilan dalam ajang lomba Pupuh FTBI, menyanyi di FLS2N, dan mewakili Kabupaten Bandung Barat dalam lomba menyanyi di BBGTK Kemendikdasmen Jawa Barat. Tak hanya itu, ia juga menjadi finalis lomba menyanyi di ajang Student Fest se-Bandung Raya serta beberapa kali masuk kategori juara dalam berbagai festival musik.

Perjalanan Aisha semakin menarik setelah ia dipertemukan dengan label Senada Digital Records melalui Instagram. Di bawah arahan produser Rulli Aryanto dan Tixxy, Aisha telah merilis empat lagu, salah satunya berjudul Respect, sebuah lagu yang edukatif dan penuh semangat.

“Aisha punya warna suara yang sangat kuat. Ini terdengar jelas dari lagu-lagu yang telah dirilisnya. Usianya masih muda, tapi punya support system yang luar biasa dari keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ujar Rulli Aryanto, sang produser.

Salah satu lagu yang cukup menonjol adalah Neng Pasundan, yang kental dengan identitas budaya Sunda. Rulli menjelaskan, “Sejak awal, Senada Digital Records memang selalu menekankan bahwa karya adalah identitas penyanyi. Seperti bahasa dan suku sebagai identitas manusia, Aisha dan keluarganya sangat bangga menjadi orang Bandung. Karena itu lagu ini lahir.”

Tak hanya sebagai ajang berkarya, Rulli juga melihatnya sebagai misi budaya. Baginya, lagu-lagu berbahasa Sunda yang dikemas modern bisa menjadi sarana promosi budaya Sunda ke dunia luar, sekaligus menegaskan identitas Aisha sebagai Neng Pasundan.

“Aisha Kamila bersama Belajar Musiks Bandung akan merilis lagu-lagu baru secara konsisten. Lewat program ini, dia juga bisa lebih dalam memahami setiap materi lagu yang dibawakan. Tungguin ya! Respect!, seperti judul lagunya Aisha Kamila, hehe,” ungkap Rulli.
Di balik perjalanan Aisha, ada peran besar dari sang ayah, Sendi Setia Permadie. Menurutnya, dukungan orang tua terhadap minat dan bakat anak adalah hal yang mutlak.

“Alasan saya mendukung Aisha berkarya di dunia musik karena melihat besarnya minat dan bakatnya. Menyanyi membuat Aisha mendapatkan kembali rasa percaya dirinya yang sempat hilang. Ini menjadi proses pendewasaan dirinya agar bisa tumbuh menjadi wanita yang kuat dan hebat,” jelas Sendi.

Ia menambahkan bahwa menyanyi adalah kesenangan tersendiri bagi Aisha dan menjadi wadah untuk mengekspresikan diri. “Sebagai guru, saya tahu betul dampak negatif bila anak tidak disalurkan bakatnya. Bisa berujung pada gangguan kesehatan mental, penurunan kualitas hidup, bahkan rasa tidak bahagia karena merasa tidak diperhatikan.”

Bagi Aisha, musik adalah lebih dari sekadar hobi. “Menyanyi adalah cara Aisha mengekspresikan diri lewat kata dan nada. Dari bernyanyi, Aisha belajar percaya diri, bertemu teman-teman baru, dan meningkatkan kualitas vokal. Ini adalah langkah awal untuk meraih cita-cita di masa depan,” tutur Aisha dengan semangat.

Aisha Kamila bukan sekadar gadis kecil dengan suara merdu. Ia adalah Neng Pasundan, simbol generasi muda yang mencintai budaya, berani bermimpi, dan terus melangkah untuk menjadi bintang terang di langit musik Indonesia. [JB]

Exit mobile version