JAKARTA, JABARBICARA.COM- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeklaim kemenangan atas Israel setelah berperang selama 12 hari sejak dimulai pada Jumat (13/6/2025). Klaim tersebut disampaikan Khamenei di akun media sosial X setelah Iran dan Israel menyepakati gencatan senjata pada Selasa (24/6/2025).
Saya mengucapkan selamat atas kemenangan terhadap rezim Zionis,” tulis Khamenei.
Khamenei menambahkan, Israel telah hancur akibat digempur oleh serangan Iran.
Selain itu, Khamenei juga menyebutkan bahwa Iran juga menang atas Amerika Serikat (AS) yang dinilai ikut campur dalam perang dengan Israel.
Dia menuturkan, AS ikut terjun ke dalam perang karena merasa Israel bisa hancur lebur jika tidak dibantu. “AS terjun ke dalam perang dalam upaya menyelamatkan rezim itu, tetapi tidak mencapai apa pun,” tutur Khamenei. Iran, ujarnya, menyerang dan menimbulkan kerusakan di Pangkalan Udara Al-Udeid di Qatar, salah satu pangkalan utama AS di wilayah tersebut.
Fakta bahwa Iran memiliki akses ke pusat-pusat utama AS di kawasan itu dan dapat mengambil tindakan kapan pun dianggap perlu merupakan masalah yang signifikan. Tindakan seperti itu dapat diulangi di masa mendatang. Jika terjadi agresi, musuh pasti akan membayar harga yang mahal,” tutur Khamenei. Sementara itu, seorang pensiunan kolonel Israel, Uri Dromi, mengatakan bahwa klaim Iran bahwa mereka menang perang tidak dapat dipercaya. “Saya tidak percaya saya benar-benar mendengarnya,” kata mantan juru bicata pemerintah Israel pada 1990-an tersebut kepada Al Jazeera. “Saya ragu ada satu orang Iran yang tahu apa pun tentang apa pun yang mempercayainya, dengan pesawat Israel yang berkeliaran bebas di atas Iran,” sambungnya.
Israel memulai perang dengan Iran setelah meluncurkan serangan udara besar-besaran pada 13 Juni. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kala itu mengatakan, serangan tersebut dimaksudkan untuk melumpuhkan senjata nuklir Iran. Serangan Israel tersebut juga menewaskan para perwira tinggi militer Iran dan sejumlah ilmuwan nuklir.
Iran pun langsung membalas serangan Israel dengan hujan rudal
Setelah itu, kedua belah pihak saling jual-beli serangan selama lebih dari sepekan. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak. AS melibatkan diri dalam perang dengan melancarkan serangan udara pada Minggu (22/6/2025) dini hari ke tiga situs nuklir Iran.
Situasi semakin rumit, dan Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang Iran lebih kuat jika tidak mau menyerah.
Situasi semakin rumit, dan Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang Iran lebih kuat jika tidak mau menyerah.
Pada Selasa (24/6/2025), Trump mengumumkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk gencatan senjata yang kemudian dikonfirmasi oleh kedua belah pihak.