GARUT, JABARBICARA.COM – Setelah berdiri selama lebih dari tujuh dekade tanpa renovasi besar, kini Panti Asuhan Harapawan Muhammadiyah Garut memasuki tahap revitalisasi. Proyek ini digagas oleh Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Garut Kota, sebagai respon terhadap kondisi bangunan yang membahayakan keselamatan penghuni.
Ketua MPKS PCM Garut Kota, Sobur, menjelaskan bahwa renovasi ini bermula dari insiden atap plafon yang runtuh ketika ada tamu berkunjung ke asrama. “Awalnya belum ada rencana untuk merenovasi. Tapi karena kondisinya mendesak dan membahayakan, kami bersama jajaran pengurus akhirnya memutuskan untuk memulai revitalisasi total,” ujarnya.
Bangunan panti yang berusia sekitar 72 tahun ini akan dibangun dua lantai di atas lahan seluas 640 meter persegi. Lantai pertama akan difungsikan sebagai aula serbaguna, sedangkan lantai kedua akan menjadi asrama bagi 63 anak panti, termasuk sekitar 30 anak yang tinggal menetap.
Sobur menambahkan bahwa anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp 1,9 miliar, namun hingga saat ini dana yang terkumpul baru sekitar 40 persen, hasil dari donasi warga Muhammadiyah, simpatisan, dan masyarakat yang mewakafkan sebagian hartanya.
“Fokus kami saat ini adalah menyelesaikan lantai satu hingga bisa segera ditempati kembali oleh anak-anak. Setelah itu, jika ada tambahan dana, kami lanjutkan ke pembangunan lantai dua,” ujarnya.
Pihaknya juga tengah menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat untuk mendukung proyek ini, sambil terus membuka kesempatan bagi para donatur. “Insya Allah, ini menjadi ladang amal jariyah bagi siapa pun yang terlibat, baik dalam bentuk tenaga, harta, maupun doa,” pungkas Sobur.
Ia menegaskan bahwa pembangunan ini adalah amanah organisasi, bukan untuk kepentingan pribadi. Harapannya, Panti Asuhan Harapawan Muhammadiyah Garut ke depan menjadi tempat yang lebih layak dan penuh keberkahan bagi anak-anak yang diasuh. [JB]