BANDUNG, JABARBICARA.COM – Universitas Padjadjaran (Unpad) melalui Pusat Studi Bioprospeksi Serat Alam dan Sumber Daya Hayati (Pusdi Serat Alam & SDH) merencanakan pengembangan Garut sebagai sentra rami nasional. Rencana ini mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) di Laboratorium Central for Development of Ramie (CDR) Unpad, Bandung, Kamis (31/7/2025).
FGD bertema “Membangun Kolaborasi Strategis Pentahelix untuk Pengembangan Industri Rami Nasional: Dari Budidaya hingga Hilirisasi Inovatif” ini menghadirkan akademisi, pelaku industri, lembaga sosial, hingga organisasi petani. Hadir PT Rajantara, PT Neforindo, PT Cinquer Agro Nusantara (CAN), dan PT PixMe Aquaculture, serta Rumah Wakaf Indonesia (RWI) yang akan mendukung skema pembiayaan dan pemberdayaan petani.
Koordinator Pusdi Serat Alam & SDH Unpad, Asri Peni Wulandari, Ph.D., menjelaskan pemilihan Garut didasari potensi lahan subur, iklim mendukung, dan infrastruktur lokal yang siap.
“Kami menyiapkan riset berbasis bioteknologi dan bioinformatika untuk meningkatkan kualitas rami agar menjadi bahan baku tekstil ramah lingkungan. Program ini diharapkan mendorong ekonomi desa dan memperkuat ketahanan sandang nasional,” ujarnya.
Dukungan datang dari organisasi petani lokal. Widiana Safaat, Ketua DPC HKTI Garut, menyebut rencana ini akan membawa manfaat langsung bagi petani.
“Rami bisa jadi komoditas unggulan. Hilirisasi produk rami juga mendukung ketahanan energi, air, dan sandang. Jaringan HKTI di 39 kecamatan siap mendukung,” tegasnya.
Sekjen Tani Merdeka Garut, Dadan Nugraha, S.H., menambahkan bahwa potensi lahan KHDPK seluas 83 ribu hektare di Garut bisa menjadi bagian penting sektor hulu dalam ekosistem pengembangan rami.
Melalui rencana ini, Unpad berharap dapat mengurangi ketergantungan impor kapas dan membangun fondasi Indonesia sebagai produsen serat alam berkelanjutan di kawasan Asia. [JB]