Dede Kusdinar Apresiasi Program Hilirisasi Pertanian Prabowo Subianto, Dorong Garut Jadi Sentra Kopi Nasional

Bandung272 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM – Dukungan terhadap program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus mengalir dari berbagai daerah. Salah satunya datang dari Dede Kusdinar, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra, yang memberikan apresiasi tinggi atas kebijakan hilirisasi pertanian yang kini menjadi prioritas nasional.

Hal tersebut disampaikan Dede Kusdinar saat mendampingi kunjungan kerja Ir. Nandang Sudrajat, Tenaga Ahli Kementerian Pertanian (Kementan) RI, ke Kelompok Tani Hutan (KTH) Karya Mekar Lestari di Desa Karya Mekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, pada [tanggal kegiatan]. KTH ini telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial dengan skema Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) yang memberikan hak kelola selama 35 tahun.

“Program hilirisasi pertanian yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini adalah terobosan besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kami di Jawa Barat, khususnya Garut, sangat merasakan dampak positifnya. Ini bukti nyata keberpihakan pemerintah pusat kepada rakyat kecil,” ujar Dede Kusdinar kepada media.

Dalam kunjungan yang juga dihadiri oleh DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Garut pimpinan H. Mamat Acek, unsur Muspika Kecamatan Pasirwangi, serta perwakilan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Jawa Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Nandang Sudrajat menegaskan pentingnya hilirisasi dalam menciptakan nilai tambah produk pertanian, khususnya kopi Garut yang berpotensi menjadi pemasok kopi nasional.

“Presiden Prabowo telah menempatkan pertanian sebagai sektor strategis, bukan hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga untuk menciptakan industri bernilai tinggi di pedesaan,” tambah Dede Kusdinar.

Hilirisasi Pertanian: Kebijakan Unggulan Pemerintahan Prabowo Subianto

Kebijakan hilirisasi pertanian yang kini dijalankan Kementan RI memiliki sejumlah tujuan utama:

  1. Peningkatan Kesejahteraan Petani: Produk pertanian diolah menjadi barang jadi atau setengah jadi dengan nilai jual lebih tinggi, mengurangi ketergantungan pada bahan mentah.
  2. Penciptaan Lapangan Kerja Baru: Pabrik pengolahan di daerah produksi menyerap tenaga kerja lokal, menekan urbanisasi, dan menggerakkan ekonomi desa.
  3. Ketahanan Pangan Nasional: Hilirisasi menekan impor dan memperkuat cadangan pangan dalam negeri.
  4. Pertumbuhan Ekonomi Daerah: Daerah penghasil dapat menjadi pusat industri pertanian modern dan kompetitif.

Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran triliunan rupiah untuk mendukung program ini, termasuk peremajaan tanaman, pembangunan pabrik pengolahan, serta kolaborasi lintas sektor dengan universitas, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Camat Pasirwangi Bambang, jajaran Polsek Pasirwangi, Danramil Pasirwangi, serta kepala desa setempat. Kehadiran berbagai pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan penuh terhadap keberlanjutan Perhutanan Sosial KHDPK dan pengembangan kopi Garut sebagai ikon hilirisasi pertanian nasional.

Dengan kebijakan hilirisasi yang digagas Presiden Prabowo, Garut diyakini akan semakin siap menjadi sentra kopi unggulan nasional, sekaligus contoh sukses transformasi pertanian Indonesia menuju industri modern yang mensejahterakan petani. [JB]

Baca Juga:  Dengan Potensi yang ada, Pj Wali Kota Optimis Pengembangan Ketahanan Pangan di Kota Bandung Bisa Unggul

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *