Proyek NPEA Seksi II: PTPP Hadirkan Infrastruktur Logistik Modern dan Penguatan Komunitas Nelayan

Ekonomi Bisnis19 Dilihat

JAKARTA, JABARBICARA.COM  – PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”), perusahaan konstruksi dan investasi nasional di bawah naungan Danantara Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional melalui proyek Pembangunan Akses Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru / New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi II. Infrastruktur ini akan menjadi jalur khusus (dedicated access) yang menghubungkan kawasan Pelabuhan Kalibaru dengan jaringan logistik nasional yang lebih efisien.

Sejalan dengan pelaksanaan proyek, PTPP bersama PT Pelindo dan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) turut menyelenggarakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bagi masyarakat nelayan Kalibaru dan warga RW 04 Cilincing. Program TJSL berlangsung pada 11–14 November 2025 dan melibatkan Koperasi serta KUB Nelayan Kalibaru.

IMG-20251124-WA0038
IMG-20251124-WA0039
IMG-20251118-WA0104

Bantuan yang diberikan meliputi alat tangkap ikan dan mesin kapal berdasarkan aspirasi nelayan, serta dukungan sarana sosial berupa material peremajaan mushola RT014, kursi, CCTV, dan sound system bagi kebutuhan RW. Inisiatif ini menjadi wujud nyata kontribusi PTPP dalam mendukung pilar No Poverty dan Partnership for the Goals dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs).

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa NPEA Seksi II memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran arus logistik di Pelabuhan Tanjung Priok. “Infrastruktur ini hadir sebagai solusi atas kepadatan lalu lintas truk di kawasan Priok sekaligus memperkuat layanan operasional Pelabuhan Kalibaru. PTPP berkomitmen menghadirkan konstruksi yang aman, modern, dan berorientasi jangka panjang,” ujar Joko.

Baca Juga:  Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, KAI Kolaborasi Dengan TNI, POLRI dan Railfans Gencar Lakukan Sosialisasi

Proyek sepanjang 3,8 km ini menggunakan berbagai metode konstruksi unggulan, termasuk:

• Pemancangan laut menggunakan Piling Crane, Barge, dan LCT

• Pemasangan Concrete Box Balance Cantilever dengan sistem traveller

• Lifting jembatan baja bentang 70 meter × 2 di area laut menggunakan Strand Jack

• Instalasi Concrete I Girder dengan crane dan launcher

Keberagaman struktur menjadi salah satu kekuatan proyek ini, karena hampir seluruh tipe jembatan modern diterapkan, mulai dari SOP, Concrete I Girder, Concrete Box Girder, Steel I Girder, hingga Steel Box Girder. Hel ini menjadikan NPEA Seksi II sebagai salah satu jaringan infrastruktur dengan kompleksitas teknik tertinggi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

Project Manager NPEA Seksi II, Ikhsan Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa tingkat kompleksitas proyek bukan hanya berasal dari aspek teknis, tetapi juga dari kondisi lapangan. “Desain harus memenuhi rekomendasi Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan, kondisi tanah sangat beragam, dan lokasi kerja berada di area aktif nelayan serta kawasan berikat. Semua itu menuntut perencanaan dan eksekusi yang sangat cermat,” jelasnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, PTPP menerapkan pendekatan rekayasa yang komprehensif, mulai dari keterlibatan tenaga ahli dan tim desain on site, evaluasi ketat terhadap subkontraktor, hingga serangkaian sosialisasi dan koordinasi intensif dengan para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan komunitas nelayan. Penyelidikan tanah dilakukan secara menyeluruh untuk mengantisipasi risiko geoteknik, sementara manajemen suplai material (beton, baja, CSP, girder dan komponen pabrikan lainnya) dijalankan dengan pengawasan ketat untuk memastikan kelancaran logistik di lapangan.

Baca Juga:  Trading vs Investasi Kripto: Apa Bedanya dan Mana yang Cocok untuk Anda?

Dengan skema design & build selama 20 bulan, proyek dijalankan melalui sistem perencanaan yang terintegrasi dan pengawasan berkala untuk memastikan keselamatan, ketepatan waktu, serta kualitas konstruksi.

Pembangunan NPEA Seksi II juga memberikan kontribusi terhadap pencapaian Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam upaya memperkuat konektivitas logistik nasional, mendorong pemerataan pembangunan yang efisien, serta meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia di kawasan regional.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menambahkan bahwa perpaduan antara pembangunan infrastruktur strategis dan program sosial menjadi nilai keunggulan perusahaan dalam setiap proyeknya. “Kami memastikan bahwa kehadiran proyek NPEA Seksi II tidak hanya meningkatkan efisiensi logistik nasional, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi komunitas yang tinggal dan bekerja di sekitarnya.”

Dengan komitmen pada prinsip keberlanjutan, teknologi, dan efisiensi, PTPP terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan konstruksi nasional unggulan yang memiliki kemampuan teknis dan sosial untuk mendukung percepatan pembangunan Indonesia di masa depan.

Tentang PT PP (Persero) Tbk

PT PP (Persero) Tbk (kode emiten: PTPP) merupakan salah satu perusahaan konstruksi dan terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1953. Saat ini, PTPP memiliki 7 (tujuh) lini bisnis yang terintegrasi mulai dari Upstream, Middlestream sampai dengan Downstream, yang meliputi: Energi, Properti, Infrastruktur, Jasa Konstruksi, Engineering, Procurement and Construction (EPC), Peralatan Berat dan Pracetak. PTPP memiliki jejak rekam yang solid dan berhasil memenangkan penghargaan atas proyek-proyek konstruksi Pelabuhan, Pembangkit Listrik, Airport, Bendungan, dan Gedung di Indonesia. PTPP merupakan pionir untuk konsep Eco-Friendly Green Building di Indonesia yang telah memenangkan beberapa penghargaan lokal dan internasional atas hasil karyanya. PTPP mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Februari 2010, dengan kepemilikan publik sebesar 49%. Pada tahun 2015, PTPP mencatatkan saham entitas anak PT PP Properti Tbk (kode emiten: PPRO) di Bursa Efek Indonesia sebanyak 35%. Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan, PTPP berekspansi di sektor Energi dan Infrastruktur di tahun 2016. Pada tahun 2017, entitas anak yang bergerak sebagai kontraktor berbasis peralatan berat PT PP Presisi Tbk (kode emiten: PPRE) melantai di Bursa Efek Indonesia dengan melepas 23% saham ke publik. Untuk menghadapi era Industry 4.0, PTPP melakukan strategi operasional excellence dengan menerapkan sistem informasi yang handal, yaitu ERP sebagai enterprise system utama yang didukung berbagai aplikasi penunjang operasional dalam menjawab tantangan dan kebutuhan perusahaan kedepan. PTPP juga menerapkan penggunaan Building Information Modeling (BIM) serta penguasaan teknologi baru lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, akurasi dan efisiensi serta menjadi perusahaan yang unggul serta excellence.
Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES. 

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *