GARUT, JABARBICARA.COM — Bertempat di Aula Hotel Suminar Garut, Jalan Otto Iskandardinata No. 267, Tarogong, Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Ke VI, dengan mengusung tema “Sinergitas PKBM dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Menuju Lembaga Inklusif dan Mandiri “. Musda di hadiri dan resmi dibuka langsung oleh Asep Wawan Kepala Dinas Pendidikan Kab Garut, Rabu (10/12/2025).
Dalam sambutannya, Asep Wawan Kadisdik Kabupaten Garut, berharap para penyelenggaraan pendidikan formal dan non formal tidak banyak masalah kedepannya dan memberikan pelayaan terbaik bagi masyarakat, memberikan kontribusi nyata di bidang pendidikan bagi warga Garut.
Selanjutnya Wawan berharap juga, “Tidak semua para pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berlatar belakang dari dunia pendidikan, namun hendaknya kedepan para pengelola meningkatan kapasitasnya dalan menguasai dan memahami tata cara pengelolaan pendidikan yang sesuai aturan”.
“Dalam musda yang digelar hari ini, siapapun nanti yang terpilih saya titip pesan, hendaknya organisasi dapat meningkatkan kualitas pendidikan PKBM di kab Garut, sudah saatnya tidak ada yang main main dalam penyelenggaraan pendidikan
PKBM yang ada di kab Garut, semua harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga prasangka dan praduga dari pihak pihak lain, kita jawab dengan kinerja nyata memperbaiki kualitas pendidikan,” imbuhnya.
“Jangan main main dengan siswa fiktip, seadanya saja , jika melakukan hal hal yang tidak sesuai dengan aturan tentu ada konsekuensinya” pesan Asep Wawan.
Kedepan lanjut Asep Wawan, Kelola PKBM dengan sebenar benarnya. Angka putus sekolah di kab Garut mencapai 49 ribu warga yang putus sekolah. Jumlah ATS merupakan sasaran kerja PKBM, Kelebihan PKBM dengan lembaga pendidikan lain, PKBM salah satunya tidak dibatasinya usia / umur untuk warga belajar, sehingga kontribusi PKBM bisa terasa oleh masyarakat kab Garut yang memerlukan pendidikan.
“Negara mempasilitasi warga negara untuk mendapatkan pendidikan salah satunya dengan keberadaan PKBM,” pungkas Asep Wawan Kadisdik Garut.
Ustad Jana Alisadikin Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Daerah ( Musda ) Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) menjelaskan, kegiatan Musda di hadiri 243 Peserta dari total 289 peserta PKBM yang terdaftar di Kab Garut. Dalam Musda yang digelar terpilih ketua baru atasnama Uleh Abdulah Rijal dengan meraih 107 suara menyisihkan pesaingnya Elsa Wiganda yang meraih 97 suara. Pelaksanaan Musda berjalan lancar, aman tertib dan demokratis, terima kasih kepada semua pihak, singkat ustad Jana
Uleh Abdulah Rijal akan memimpin FK PKBM kab Garut Masa Bhakti 2025-2030. Usai pemilihan Uleh Abdulah Rijal kepada media mengatakan, kedepannya akan melakukan berbagai langkah perbaikan organisasi, memperkuat internal, serta meningkatkan kontribusi PKBM dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kab Garut.
“Kerja sama dengan pemerintah daerah serta kolaborasi lintas sektoral kedepan akan di perkuat kembali,” pungkasnya.
Ketua DPW FK-PKBM Provinsi Jawa Barat, Heru Saleh mengatakan, kami sangat mengapresiasi atas dedikasi H. Hikmat, purna ketua FK-PKBM Garut beserta kepengurusan sebelumnya, dan mengucapkan selamat kepada Uleh Abdullah sebagai ketua terpilih masa bakti 2025-2030.
“Kegiatan ini bukan sekadar forum pergantian kepengurusan, tapi juga ruang strategis untuk meneguhkan komitmen dan memperkuat solidaritas FK-PKBM di kabupaten Garut,” katanya.
Usai Musda FK PKBM, protes keras datang dari Ketua MOI
Usai Musda, para kandidat dan peserta dan pengurus FK PKBM Jawa Barat meningalkan lokasi acara, protes keras datang dari Ketua Organisasi MOI Satria Santika yang biasa di sapa Bro Tomy.
Ketua DPW MOI Jawa Barat, Satria Santika, mengaku bahwa pihaknya baru menerima informasi dari calon nomor urut 2, mengenai dugaan adanya indikasi permainan dalam pemilihan, pemilihan dalam musda ini tidak sehat.
“Apabila ada indikasi kecurangan atau keberatan dari pihak calon nomor 2, sebaiknya pemilihan diulang, janganlah Musda ini dijadikan ajang cawe cawe politik” ujarnya.
Satria menegaskan bahwa panitia Musda harus bersikap bijak dan adil. Jika diperlukan, panitia seharusnya membuka ruang untuk pemilihan ulang demi menjaga marwah organisasi.
Adanya protes tersebut belum mendapat tanggapan dari pihak pihak terkait. [JB]








