Dalam sambutannya, Sekjen Tody Ardiansyah Prabu perwakilan pengurus JMSI menegaskan bahwa perkembangan media digital yang begitu cepat harus diimbangi oleh profesionalisme dan kepatuhan pada regulasi Dewan Pers. JMSI Jawa Barat menegaskan komitmen untuk terus mendorong anggotanya membangun perusahaan pers yang:
- Berbadan hukum sesuai standar Dewan Pers,
- Dikelola secara profesional,
- Mengembangkan jurnalisme yang bermutu,
- Serta Menjaga independensi redaksi dari kepentingan politik maupun kelompok tertentu.
Musda II ini juga menjadi forum untuk menyusun langkah strategis ke depan, termasuk memperkuat kolaborasi lintas media agar mampu menghadapi tantangan era disrupsi digital.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu ruang pertemuan di Apartemen Grand Asia Afrika diantaranya: Ketua ISMI (Ikatan Saudagar Muslim Indonesia) sekaligus Pembina Komunitas Jabar Unggul, H. Rudi Ruqiyan, Anton Charlian atau Abah Anton, Pegiat Budaya Jabar, sekaligus akan dikukuhkan Ketua Dewan Penasehat setelah Musda JMSI Jabar.
Disamping itu, Agung Suryamal, Pembina JMSI, Herman Hermawan, Kepala Kantor DPD RI Perwakilan Jawa Barat. Dan Tatang Suherman, Perwakilan Pengurus Pusat, Sekaligus akan Dikukuhkan Sekretaris Bidang JMSI.
Turut dihadiri pula berbagai tokoh media, praktisi pers senior, pimpinan perusahaan media, serta perwakilan organisasi jurnalis.
Di sisi lain, paska Musda II melakukan sesi foto bersama, menandai soliditas dan semangat kolektif dalam membangun ekosistem media lokal yang lebih kuat. Suasana penuh kekeluargaan namun tetap profesional menjadi ciri khas Musda kali ini.
Tema dalam Musda II yakni Membangun Ekosistem Media Lokal Menuju Peta Indonesia Terang menurut Sony Fitrah Perizal selaku Ketua Musda II terpilih sebagai bentuk kesadaran bahwa media lokal memiliki posisi strategis dalam menjaga kualitas demokrasi dan tata kelola informasi publik, khususnya di tingkat daerah. Media yang sehat dianggap menjadi benteng terakhir dalam mencegah penyebaran informasi keliru dan menjaga ruang publik tetap rasional.
JMSI Jawa Barat melalui Musda ini menegaskan kembali bahwa media siber harus menjadi pilar transparansi dan kontrol sosial, bukan alat propaganda atau kepentingan sempit, ujar Sony.
Selain pembahasan program dan penguatan internal organisasi, Musda II JMSI Jawa Barat juga menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, di antaranya: Memperluas pelatihan kompetensi jurnalis, Memperkuat platform kolaborasi antar-media, Meningkatkan literasi digital bagi publik, serta menyiapkan roadmap penguatan perusahaan pers anggota JMSI untuk menghadapi tahun politik dan tantangan disinformasi di Jawa Barat.
Sony menutup pandangannya bahwa, Musda I ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi JMSI Jawa Barat untuk tumbuh sebagai organisasi media yang modern, solid, dan responsif terhadap perubahan zaman. [**]








