Pemuda Lintas Agama Garut Perkuat Moderasi Beragama dalam Dialog yang diselenggarakan FKUB

Garut, Jabar361 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM – Di tengah keberagaman Indonesia yang kaya akan budaya, bahasa, dan agama, pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan dan memperkuat moderasi beragama. Hal inilah yang menjadi inti dari kegiatan Dialog Pemuda Lintas Agama yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Garut pada Selasa, 3 Juni 2025, di Gd. Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut.

Mengusung tema “Peran Strategis Pemuda dalam Implementasi Moderasi Beragama Menuju Indonesia Rukun,” kegiatan ini menghadirkan puluhan peserta muda dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan. Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Kementerian Agama Kabupaten Garut yang diwakili oleh Kepala Seksi Bimas Islam, H. Muhtarom, M.Ag., mewakili Kepala Kantor Kemenag Garut Dr. Saepulloh, S.Ag.

Banner Iklan 4
Banner Iklan
Banner Iklan 1
Banner Iklan 2

Ketua FKUB Kabupaten Garut, H. Maman Suryaman, S.IP., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas partisipasi para pemuda yang terlibat aktif dalam dialog ini. “Saya mengapresiasi partisipasi aktif para pemuda dari latar belakang agama dalam kegiatan ini. Inilah wajah Indonesia sesungguhnya — berbeda-beda namun tetap rukun,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemdes Wanamekar Kecamatan Wanaraja, Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perangkat

Menurutnya, keterlibatan generasi muda dalam forum lintas iman bukan sekadar simbol, tetapi langkah nyata membangun masa depan Indonesia yang damai dan toleran. Saat diwawancarai sesuai kegiatan H. Maman juga menyampaikan bahwa kerukunan umat beragama perlu terus dipupuk melalui pendekatan yang inklusif, salah satunya lewat dialog terbuka dan kolaboratif antar generasi muda.

“Ada harapan ke depannya setelah kegiatan ini selesai, kerukunan beragama semakin kuat. Kita semua harus ingat adanya tiga pilar kerukunan umat beragama yang harus dijaga dan diperkuat: pertama, kerukunan intern umat beragama; kedua, antar umat beragama; dan ketiga, antara umat beragama dengan pemerintah,” jelasnya kepada media

Ia juga menekankan pentingnya peran para tokoh lintas agama dalam menyebarluaskan nilai-nilai moderasi kepada masyarakat luas.

Baca Juga:  Pentas PAI Tingkat Provinsi Jawa Barat 2025 Resmi Ditutup di Kabupaten Garut

“Dengan hadirnya para tokoh lintas agama dalam kegiatan ini, kita bisa menyosialisasikan kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya kerukunan beragama,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, H. Muhtarom, M.Ag., menekankan urgensi keterlibatan pemuda dalam upaya menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Ia menyebutkan bahwa generasi muda memiliki kemampuan lebih dalam menyebarluaskan gagasan serta mengedukasi masyarakat melalui berbagai media, baik secara langsung maupun melalui teknologi digital.

“Generasi muda sangat penting dilibatkan dalam dialog keagamaan. Mereka tidak hanya memahami, tapi juga mampu mempromosikan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup rukun dalam keberagaman,” ungkapnya saat diwawancarai.

Sebagai bentuk refleksi sejarah lokal yang menginspirasi, H. Muhtarom mengangkat kisah Kampung Pulo di Garut, sebuah kawasan yang telah lama menjadi simbol toleransi antarumat beragama. “Lihat saja Kampung Pulo. Di sana ada Candi Siwa dan makam Arief Muhammad yang berdampingan sejak abad ke-8. Garut hidup dalam harmoni tanpa konflik keagamaan. Itu bukti nyata bahwa kita sudah toleran sejak dulu,” tambahnya.

Baca Juga:  Jadi Generasi AI! BINUS UNIVERSITY Pelopori Program Pembelajaran AI Untuk Kembangkan Talenta Digital Indonesia

Kegiatan dialog ini berlangsung dinamis dengan suasana penuh keakraban dan rasa saling menghormati. Para peserta saling berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam hidup berdampingan dengan umat agama lain di lingkungan masing-masing. Diskusi ini diharapkan menjadi benih yang tumbuh menjadi gerakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

FKUB Kabupaten Garut berharap dialog lintas agama seperti ini bisa menjadi agenda rutin yang tidak hanya melibatkan tokoh agama dan pemerintah, tetapi juga mengakar kuat di kalangan generasi muda sebagai penjaga nilai-nilai toleransi bangsa.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk Indonesia yang rukun, kegiatan ini menjadi langkah kecil namun berarti dalam membangun masa depan yang damai, adil, dan harmonis. [JB]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *