Tepung Riung Maba dan Dosen Permata Intan Garut 2025

Bandung375 Dilihat

BANDUNG, JABARBICARA.COM – Era disrupsi melahirkan kultur instan dan perfeksionisme semu. Kesalahan kerap dianggap sebagai sesuatu yang tidak wajar, bahkan aib. Pola pikir semacam ini merasuk pula ke ruang organisasi mahasiswa. Alih-alih dipandang sebagai bagian dari proses belajar, kesalahan justru distigmatisasi.

Akibatnya, tumbuh pola “diam dan cari aman.” Banyak mahasiswa enggan bergerak atau berbicara karena takut dikritik. Padahal, dalam tradisi organisasi, kritik mestinya dipahami sebagai dialektika yang konstruktif—bukan destruktif.

20251110_080510
IMG-20251110-WA0009

Sesungguhnya, esensi organisasi adalah ruang eksperimen. Anggota tidak hadir untuk tampil sempurna, melainkan untuk berani mencoba, salah, lalu belajar dari kesalahan tersebut.

Baca Juga:  Pemdaprov Jabar Siapkan Dana Insentif Tambahan bagi Para Camat

Hadirnya Permata Intan Garut menjadi jawaban atas keresahan itu. Hal ini tampak dalam acara Tepung Riung Mahasiswa Baru dan Dosen Asal Garut 2025 yang dilaksanakan pada Jumat, 19 September 2025 di Aula FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Kegiatan tersebut menjadi ruang berekspresi, baik bagi mahasiswa baru maupun mahasiswa lama. Tari, nyanyian, hingga pidato mewarnai jalannya acara.

Pembina Permata Intan Garut, Prof. Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag, menegaskan:
“Esensi kehidupan manusia adalah kreativitas. Mahasiswa itu jangan disalahkan, karena memang tempatnya belajar dan membuat kesalahan. Silakan ikut aktif dalam organisasi, jangan hanya diam di kamar.”

Kreativitas, tentu saja, hanya lahir dari keberanian untuk melangkah.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum Permata Intan Garut, Suni Subagja, dalam sambutannya mengutip Paulo Coelho dalam Sang Alkemis:
“Harta karun sejati bukanlah di ujung perjalanan, melainkan di setiap langkah yang kita lalui untuk mencapainya.”

Baca Juga:  Bupati Garut Hadiri Rakerkonas ke-34 APINDO Tahun 2025

Maka, ibarat tunas yang nekat menembus tanah, tak peduli kerasnya batu dan sempitnya celah. Justru dari keberanian itu, kelak tumbuh batang yang kokoh dan bunga yang harum. [JB]

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *