JABARBICARA.COM — Kelainan seksual (parafilia) merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya rangsangan seksual tidak normal karena fantasi seksual yang muncul secara berulang terhadap objek, aktivitas, atau situasi yang tidak biasa. Kondisi ini penting untuk dikenali dan ditangani dengan tepat karena berisiko membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
Lantas, apa saja jenis kelainan seksual yang perlu diketahui? Mari simak ulasannya di sini.
Secara umum, parafilia atau kelainan seksual adalah ketertarikan, fantasi, atau perilaku seksual yang menyimpang dan muncul secara berulang terhadap hal yang abnormal. Kondisi ini dapat terjadi ketika hasrat dan perilaku seksual seseorang melibatkan aktivitas, objek, atau situasi yang biasanya tidak menimbulkan rangsangan seksual pada orang lain secara umum.
Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis kelainan seksual yang perlu diketahui, di antaranya adalah fetisisme, exhibitionism, pedofilia, voyeurisme, transvestisme, dan lain-lain. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Fetisisme
Jenis kelainan seksual yang pertama adalah fetisisme, yaitu penyimpangan seksual di mana seseorang merasa bergairah terhadap benda mati, seperti sepatu wanita, pakaian dalam, atau kaus kaki. Benda-benda ini biasanya digunakan saat berhubungan seksual dengan orang lain untuk meningkatkan gairah.
Kelainan seksual fetisisme umumnya tidak dianggap berbahaya selama tidak mengganggu orang lain dan hanya digunakan sebagai pemicu fantasi. Namun, apabila kondisi tersebut membuat seseorang kecanduan hingga kesulitan untuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual dengan pasangan, fetisisme perlu segera ditangani dengan tepat.
Fetisisme sering kali disalahartikan sebagai parsialisme. Perlu diketahui, fetisisme merupakan kondisi yang berbeda dengan parsialisme. Perbedaan yang jelas terlihat antara parsialisme dan fetisisme adalah fokus minat seksual seseorang itu sendiri.
Jika fetisisme menyebabkan seseorang merasa terangsang dengan benda mati, parsialisme merupakan ketertarikan seksual terhadap bagian tubuh tertentu, namun di luar bagian yang biasa dikategorikan sebagai area erotis (bibir, payudara, dan kemaluan), seperti kaki, ketiak, mata, hidung, rambut, pusar, dan lain-lain.
2. Exhibitionism
Exhibitionism adalah jenis penyimpangan seksual ketika seseorang merasa puas dan mendapatkan rangsangan seksual saat menunjukkan bagian kelaminnya ke orang lain tanpa persetujuan atau keinginan dari orang tersebut. Penderita kondisi ini juga dapat merasa semakin bergairah saat orang lain menunjukkan reaksi jijik atau takut atas perbuatannya.
Penyimpangan seksual exhibitionism biasanya tidak diiringi dengan tindakan lebih lanjut, seperti melakukan kekerasan seksual terhadap orang lain. Namun, dalam beberapa kasus, penderita kondisi ini bisa sampai berani melakukan masturbasi di tempat umum seraya menunjukkan organ intimnya.
3. Pedofilia
Pedofilia adalah penyimpangan seksual ketika seseorang memiliki fantasi atau ketertarikan seksual terhadap anak kecil berusia di bawah 13 tahun. Seseorang dengan pedofilia dapat dikategorikan dengan usia minimal 16 tahun atau berusia minimal 5 tahun lebih tua dari korban.
Kelainan seksual ini biasanya ditandai dengan mengajak anak-anak untuk melihat penderitanya melakukan masturbasi, telanjang, menyentuh organ kelamin anak, hingga melakukan aktivitas seksual.
4. Voyeurisme
Voyeurisme adalah jenis kelainan seksual ketika seseorang merasa puas dan bergairah saat melihat atau mengintip orang lain yang sedang mandi, berganti pakaian, atau melakukan aktivitas seksual. Orang dengan kondisi ini biasanya tidak tertarik untuk melakukan hubungan seksual secara langsung dengan korban.
Mereka bisa mencapai orgasme hanya dengan melakukan masturbasi seraya mengintip orang lain. Penderita voyeurisme mungkin juga akan menguntit korban seksualnya.
5. Froteurisme
Froteurisme merupakan jenis penyimpangan seksual yang membuat seseorang memiliki kecenderungan untuk menggesekkan alat kelaminnya kepada orang lain tanpa persetujuan korban tersebut.
Penyimpangan seksual ini sering kali ditemukan pada pria berusia 15–25 tahun dengan kepribadian yang cenderung pemalu. Orang dengan froteurisme bisa melakukan hal ini saat berada di tempat umum yang ramai, seperti di lift atau saat sedang mengantre.
6. Transvestisme
Jenis kelainan seksual berikutnya adalah transvestisme, yaitu kondisi ketika seseorang merasa terangsang secara seksual saat berdandan atau mengenakan pakaian yang biasa digunakan oleh lawan jenisnya. Kondisi ini lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita.
7. Sexual Masochism
Sexual masochism (masokisme seksual) membuat penderitanya bisa mendapatkan kepuasan saat mereka memperoleh kekerasan, baik secara verbal maupun nonverbal, seperti dipermalukan dengan kata-kata kasar, dipukul, diikat, atau digigit oleh pasangan seksualnya.
Penderita kondisi ini juga bisa menggunakan benda tajam untuk melukai dirinya demi mendapatkan kepuasan seksual.
8. Sadisme Seksual
Sadisme seksual adalah bentuk penyimpangan seksual ketika seseorang merasa terangsang saat menyakiti dan menyiksa pasangannya, baik secara psikologis maupun fisik. Dengan melakukan hal tersebut, mereka akan merasa berkuasa terhadap pasangannya.
Kegiatan ini kemungkinan besar akan berulang dengan tingkat keparahan tindakan yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Karena bisa membahayakan orang lain dan berisiko terlibat hukum pidana, penderita sadisme umumnya perlu mendapatkan penanganan dan pemantauan langsung dari psikolog atau psikiater.
9. Sadomasokisme
Sadomasokisme merupakan aktivitas seksual antara pasangan di mana salah satu pihak dari pasangan tersebut menikmati saat menyakiti (sadisme seksual) dan satu orang yang lain menikmati saat disakiti (sexual masochism).
10. Asphyxiophilia
Asphyxiophilia adalah jenis kelainan seksual ketika seseorang mendapatkan kepuasan seksual atau bahkan bisa mencapai orgasme saat dicekik. Demi mendapatkan kepuasan seksual, penderita kondisi ini dapat mencekik dirinya sendiri atau meminta pasangannya untuk melakukan hal tersebut.
Tindakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau barang-barang tertentu, seperti pakaian, tali, syal, dan lain-lain. Asphyxiophilia termasuk penyimpangan seksual yang berbahaya karena berisiko menyebabkan masalah kesehatan seperti, sesak napas, pecahnya pembuluh darah di area wajah, hingga kematian. [Siliom]