VIRALL !! Aksi Sweeeping ( Razia Rumah Makan) Terjadi Di Garut, Wakil Bupati Putri Karlina Angkat Bicara

Peristiwa290 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM – Beredar video sekelompok massa mengobrak-abrik warung yang buka siang hari saat Ramadan. Setelah ditelusuri, kejadiannya berlangsung di Kabupaten Garut belum lama ini.

Ada sejumlah video yang beredar dan berkaitan dengan momen tersebut. Salah satunya, adalah video berdurasi 49 detik yang banyak tersebar di Instagram.

Dilihat JabarBicara Sabtu, (8/3/2025) Malam, dalam video tersebut terlihat sejumlah orang mendatangi warung yang buka diduga siang hari.
Terlihat ada beberapa orang yang tengah duduk santai sembari merokok dan minum kopi di warung tersebut. Sempat ada perbincangan di antara massa yang datang dengan para pria yang berada di warung.

“Nu saha iyeu? Eta kopi nu saha? Naha teu puasa? Muslim lain? (Punya siapa ini, ini kopi punya siapa, kenapa tidak puasa, Muslim bukan?)” tanya seorang dari massa.

“Punya saya. Muslim tapi tidak sahur,” ucap pria yang ditanyai.

“Apa urusannya dengan tidak sahur,” balas penanya.

Pria dengan baju dan kacamata hitam itu kemudian menyiramkan segelas kopi ke pinggir orang yang diajaknya berbicara. Dia kemudian berlalu menemui pemilik warung.

“Ibu, tau ada maklumat Ramadan,” kata pria tersebut.

Di posisi lainnya, seorang pria berambut panjang tampak mendatangi kelompok pengunjung warung yang lain. Dia datang dan berbicara dengan suara lantang dan menggebrak meja.

Baca Juga:  BNPB: Dana Stimulan Perbaikan Rumah Korban Gempa di Garut dalam Proses Pendataan

“Pada saur ini woy? Kalian tidak menghargai,” ucap pria tersebut menggunakan Bahasa Sunda.

Entah apa alasannya, di akhir video, sempat terjadi ketegangan antara seorang pembeli dengan tiga orang dari massa yang mendatanginya.

Video ini beredar di media sosial. Di Instagram, ada sejumlah akun dengan pengikut banyak yang mengunggah video tersebut. Pro-kontra tampak dalam kolom komentar.

“Ngeri ya di datangi admin surga njir,” ucap akun @reg******

“Ngasih tau boleh tapi ga usah kasar gitu, klo yg g puasanya kasar mah gpp dikasarin (itu yg mrah2 puasanya udh batal alias MAKRUH,” ucap akun @mri*******

Belakangan diketahui, jika aksi tersebut berlangsung di Kabupaten Garut. Menurut Kepala Satpol PP Garut, Basuki Eko, kejadiannya berlangsung pada Rabu 5 Maret 2025.

“Menurut informasi dari anggota, terjadi hari Rabu kemarin di Jalan Ibrahim Adjie dan di sekitar Guntur,” ungkap Basuki Eko.

Eko menuturkan, menurut penuturan jajarannya, massa bergerak dengan kendaraan sepeda motor. Namun, entah apa yang terjadi, massa bertindak arogan dengan melakukan pengrusakan.

“Kami tentunya sangat menyayangkan aksi itu bisa terjadi,” ucap Eko.

Yang menjadi sorotan warganet dalam kejadian ini, adalah kemunculan personel Satpol PP di video tersebut. Hal tersebut memunculkan dugaan, jika Satpol PP tak bertindak saat peristiwa ini terjadi.

Baca Juga:  Kasus Penembakan Polisi di Lampung oleh Oknum TNI di Way Kanan, Pelaku Serahkan Diri

Terkait hal tersebut, Eko memberikan penjelasannya. “Kejadian ini terjadi saat kami melakukan patroli untuk mensosialisasikan Maklumat Ramadan. Kebetulan di jalan kami berpapasan dengan massa, kemudian diikuti oleh anggota,” ucap Eko.

“Jadi, tidak benar jika anggota kami ikut serta melakukan aksi. Anggota datang ke sana untuk melerai apa yang terjadi. Hanya saja, karena mereka bergerak menggunakan mobil sedangkan massa menggunakan motor, jadi tiba lebih lambat di TKP,” kata Eko menambahkan.

Namun, Eko mengaku menemukan kelalaian anggotanya saat itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap empat orang anggota Satpol PP yang hadir di lokasi, mereka dianggap lalai karena tidak segera melapor ke markas dan meminta bantuan untuk menjaga situasi.

“Akhirnya Komisi Disiplin memberikan teguran kepada empat orang yang bertugas karena tidak segera meminta bantuan anggota patroli lain untuk bersama menangani masa yang jumlahnya jauh lebih banyak,” katanya.

“4 orang tersebut bertugas hanya untuk memasang edaran Maklumat Ramadan. Tapi, kami apresiasi juga karena telah berupaya melerai dan mengendalikan massa,” ucap Eko menambahkan.

Ingatkan Pemilik Warung Patuhi Maklumat
Terlepas dari peristiwa tersebut, Eko mengimbau agar para pemilik warung untuk menaati Maklumat Ramadan yang dikeluarkan oleh Pemkab Garut.

Baca Juga:  Parah! Bocah Perempuan 5 Tahun Dicabuli Ayah Kandung, Paman dan Kakek Bejat di Garut

Di mana, salah satu poin yang diatur, adalah mengenai jam operasional warung makan hingga restoran saat bukan Ramadan. Salah satu poin dalam imbauan tersebut Pemkab mengimbau agar restoran atau warung nasi menutup layanananya pada siang hari, kecuali untuk layanan take away mulai pukul 16.00 WIB.

Tanggapan Wakil Bupati

Dalam Sebuah vidio yang di unggah di instagram milik Wakil Bupati Garut Putri Karlina, beliau meminta maaf atas nama pribadi dan mewakili Bupati serta jajaran pemerintahan atas kejadian tersebut. Beliau menyayangkan terhadap kejadian sweeping dengan adanya tindakan anarkis dan tidak baik apalagi dengan adanya pihak Satpol PP yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Beliau menyampaikan bahwasanya kami tidak pernah sekalipun menyuruh Satpol PP atau ormas untuk melakukan razia seperti itu apalagi dengan tindakan represif,
“sekarang kan udah ada maklumat tinggal di perluas sosialisasi kepada masyarakat” ujarnya dalam vidio instagram miliknya Dilihat JabarBicara 9/03/2025.
Beliau juga menuliskan di Video unggahannya ” Kita semua sudah dewasa, tau apa esensi puasa yang lebih penting daripada sekedar menahan lapar dan haus” .

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *