Terkuak Pemain Sirkus Ngaku Disiksa hingga Disetrum, Bos Taman Safari Jadi Sorotan Publik

Nasional218 Dilihat

BOGOR, JABARBICARA.COM – Sejumlah kisah mengejutkan kembali mencuri perhatian warganet dan menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Di antaranya adalah pengakuan mantan pemain sirkus yang mengungkap dugaan penyiksaan fisik dan seksual saat masih bekerja di bawah naungan Oriental Circus Indonesia (OCI) dan Taman Safari Indonesia (TSI).

Nama Frans Manansang, pendiri TSI, pun ikut terseret dalam pusaran kasus ini. Tak hanya itu, publik juga dikejutkan dengan viralnya video pesta sabu dan joget ala dugem di dalam rumah tahanan Pekanbaru yang melibatkan seorang narapidana.

Vivi Buka Suara

Vivi, mantan pemain sirkus TSI Cisarua, Bogor, mengaku menjadi korban penyiksaan fisik yang dilakukan oleh bos TSI, Frans. Ia menyebut dirinya kerap mengalami kekerasan sejak remaja.

Baca Juga:  Kiprah Kevin Ben Laurence, Sosok Apoteker dengan Pengakuan dari Kemenkes Tiga Negara di Asia Tenggara

Vivi menceritakan bahwa kejadian ini dialaminya saat masih berusia belasan tahun. Ia mengaku, kerap mendapatkan perlakuan tak manusiawi saat masih bekerja sebagai bagian dari Orietal Circus Indonesia (OCI).

Akibat sering mendapatkan penyiksaan, Vivi akhirnya nekat kabur pada malam hari menyusuri hutan, hingga tiba di wilayah Cisarua, Bogor.

“Saya kabur karena sering disiksa, disuruh latihan, dipukulin. Saat orang-orang tidur, saya tetap disuruh latihan, akhirnya jam 1 malam saya nekat kabur sendirian dari rumah Pak Frans,” ujar Vivi dikutip dari tayangan YouTube Forum Keadilan TV, Kamis 17 April 2025. Melansir Viva.

Di Cisarua ia ditolong oleh seorang yang ia kenal bekerja di restoran Taman Safari. Ia sempat tinggal di rumah penolongnya selama tiga hari sebelum akhirnya diketahui keberadaannya oleh petugas keamanan Taman Safari. “Begitu tiga hari, saya mau keluar, pas di depan rumahnya ternyata ada sekuriti Taman Safari. Saya diajak balik, tapi saya menolak. Dia jamin saya tidak dipukuli lagi. Yaudah saya ikut. Mau nggak mau saya pulang, saya juga bingung mau lari ke mana lagi,” kata dia.

Baca Juga:  Momentum Bersih-Bersih Pertamina

Namun kenyataan berkata lain. Setibanya di Taman Safari, ia mengaku justru kembali mengalami kekerasan yang lebih parah.

“Lalu dibawa kembali di pos sekuriti. Terus gak lama saya dijemput sama pak Frans dan saya dibawa pulang. Di jalan saya langsung dipukul. Saya udah gemeteran,” kisahnya. “Sampai rumah saya diseret dari mobil ke dalam kantor. Nggak lama dia ambil alat setrum, terus badan saya disetrum sampai ke alat vagina saya. ‘Lu kabur ya, brengs*k!’ pokoknya ngomong kasar,” sambungnya.

Terakhir Vivi menuturkan bahwa saat peristiwa keji tersebut terjadi, tidak ada saksi lain di dalam ruangan. “Saya minta ampun, pokoknya nggak boleh bersuara. Kalau bersuara malah ditambahin lagi siksaannya. Terus saya diseret, rambut saya dijambak, disuruh diam, tak boleh ada suara. Saat itu saya sudah lemas, menggigil,” ungkapnya.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *