‘Bipolar Awareness Week 2025’ Jadi Ajang Promosikan Seni Sebagai Terapi Mental

Bandung256 Dilihat

KOTA BANDUNG, JABARBICARA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, melalui Biro Kesejahteraan Rakyat, berkolaborasi dengan Ruang Empati dan Kelompok Keahlian Estetika dan Ilmu-ilmu Seni FSRD ITB menyelenggarakan program “Bipolar Awareness Week with Art as Therapy”.

Melalui kolaborasi itu, Pemprov Jawa Barat berupaya menyediakan ruang aman dan inklusif bagi para penyintas gangguan bipolar untuk berekspresi dan pulih. Acara tersebut sekaligus ajang mempromosikan seni sebagai medium terapi yang berdampak dan penuh makna.

IMG-20250814-WA0000
IMG-20250812-WA0048
IMG-20250807-WA0013
IMG-20250807-WA0014
IMG-20250812-WA0057

Kegiatan digelar selama lima hari, mulai 2 – 6 Mei 2025, di Galeri Soemardja, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung.

Baca Juga:  Kritik Haji 2025, Kang Fit : Keterlambatan Transportasi dan Tenda Mina Tak Layak Rugikan Jamaah

Dengan tema “Seni Memiliki Kekuatan untuk Menyembuhkan dan Menghibur”, program ini terinspirasi dari perjalanan hidup dan karya Vincent van Gogh, seorang seniman besar sekaligus penyintas gangguan bipolar.

Van Gogh menunjukkan bahwa seni dapat menjadi saluran ekspresi emosi dan alat pemulihan yang kuat bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Peserta yang terlibat berasal dari berbagai kalangan, seperti pelajar, mahasiswa, tenaga pendidik, penyintas bipolar, hingga masyarakat umum.

Rangkaian acara dimulai dengan diskusi panel pada 2 Mei, dilanjutkan dengan kompetisi debat, karya ilmiah, dan lomba poster bertema kesehatan mental pada 3 Mei.

Hari ketiga diisi dengan sesi edukatif seputar mencintai diri sendiri dan fokus pada kondisi saat ini. Pada sesi ini juga dibahas tantangan kesehatan mental masa kini.

Baca Juga:  Cegah Penularan PMK, Jabar Mulai Vaksinasi Khusus Hewan Ternak

Pada 5 Mei, kegiatan difokuskan pada pemeriksaan kesehatan mental serta lokakarya untuk tenaga medis dan nonmedis.

Acara ditutup pada 6 Mei dengan kegiatan “Ruang Aman” yang menghadirkan sesi berbagi, penyembuhan dan fokus pada kondisi saat ini serta lokakarya terapi seni. [Humas.Jabar]

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *