Mahasiswa Desak Fokus APBD untuk Peningkatan IPM, Yudha Puja Turnawan: Aspirasi Akan Kami Bawa

Daerah, Garut213 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM – Sejumlah organisasi mahasiswa di Kabupaten Garut IMM, KAMMI, dan GMNI menggelar diskusi publik yang mengangkat isu strategis peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dilaksanakan di Warung Papoy, Jl. Terusan Pahlawan No. 115 Kel. Sukagalih Kec. Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Jum’at (30/05/2025). Kegiatan ini menghadirkan anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, sebagai narasumber utama.

Diskusi publik yang seyogianya juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut tersebut, hanya diwakili oleh Yudha. Pihak panitia menyampaikan bahwa Sekda tidak dapat hadir karena sedang ke Manado, sebagaimana telah dikonfirmasi sebelumnya.

Banner Iklan 4
Banner Iklan
Banner Iklan 1
Banner Iklan 2

Salah satu perwakilan ketua organisasi mahasiswa Ketua PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Garut, Hegar, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam upaya mempercepat pembangunan manusia di daerah, dan ini menjadi alasan kenapa kegiatan ini diadakan.

Baca Juga:  Kantor Hukum Sadari Dan Rekan Sinergitas Bersama Faisal dan Partners Untuk Tangani Hukum Kedepannya

“Kegiatan ini diadakan untuk akselerasi Indeks Pembangunan Manusia karena seperti kita ketahui bahwa Garut itu sangat rendah dan lemah. Nah, agenda ini harapannya ke depan dari berbagai instrumen juga ikut terlibat dalam upaya pembangunan IPM di Kabupaten Garut,” ujar Hegar.

Ia juga menyoroti pentingnya optimalisasi peran legislatif dalam mendorong eksekutif agar lebih responsif dalam mengimplementasikan kebijakan yang berdampak langsung terhadap peningkatan IPM.

“Kegiatan ini juga untuk mendesak khususnya legislatif untuk mengoptimalkan peran eksekutif karena dalam upaya peningkatan IPM, salah satu yang paling sentral yaitu aksi dari eksekutif,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Yudha Puja Turnawan selaku Anggota DPRD Kab. Garut menyampaikan apresiasi atas kepedulian mahasiswa terhadap pembangunan daerah.

“Saya mengapresiasi keresahan adik-adik mahasiswa IMM, KAMMI, GMNI yang konsen agar bagaimana ada peningkatan IPM di Kabupaten Garut. Mereka harus didengar dan tentu apa yang mereka aspirasikan akan disampaikan,” ucap Yudha.

Baca Juga:  Kemeriahan Qurban di Masjid Abdullah Bin Abbas Desa Godog

Ia juga memaparkan bahwa IPM terdiri dari tiga indikator utama: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, yang semuanya saat ini masih memerlukan perhatian lebih dari pemerintah daerah.

“Karena IPM ini pertama itu rata-rata lama sekolah, kemudian angka harapan hidup berarti kualitas kesehatan, dan juga berkaitan dengan PDRB serta laju pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Dalam forum itu, mahasiswa menyerahkan tuntutan resmi agar APBD Garut lebih difokuskan pada peningkatan IPM, yang diterima langsung oleh Yudha.

“Tadi kawan-kawan mahasiswa memberikan tuntutan agar APBD Garut ini difokuskan agar ada peningkatan IPM. Ini merupakan masukan yang ditandatangani dan akan saya sampaikan kepada kawan-kawan partai lain serta kepada kepala daerah,” imbuhnya.

Yudha juga mengungkapkan masih banyaknya kekurangan fasilitas pelayanan dasar di Garut, mulai dari minimnya jumlah Puskesmas hingga partisipasi pendidikan menengah yang belum ideal.

Baca Juga:  "Rabu Nyunda" di OCCR Musik Café: Merayakan Budaya Sunda & Peluncuran Single "Neng Nyeri"

“Jumlah puskesmas ideal itu minimal 140, tapi kita baru punya 67, dan hanya 30 yang memiliki fasilitas PONED. Angka partisipasi murni SMP juga baru 76%, artinya masih ada lebih dari 20% lulusan SD yang tidak melanjutkan ke SMP,” paparnya.

Yudha juga mengajak mahasiswa untuk terus mengawal isu-isu pembangunan secara konsisten sebagai bagian dari masyarakat sipil.

“Saya minta kawan-kawan ini juga untuk terus secara konsisten menjadi bagian dari masyarakat sipil, menjadi fungsi kontrol, mengingatkan DPRD dan juga eksekutif,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif antara mahasiswa dan DPRD, kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari langkah konkret untuk memprioritaskan pembangunan manusia melalui kebijakan anggaran yang berpihak pada rakyat. [JB]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *