GARUT, JABARBICARA.COM – Setelah berbulan-bulan sejumlah kursi strategis di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dibiarkan kosong, Bupati Garut H. Abdusy Syakur Amin akhirnya resmi melantik 13 pejabat Eselon II. Prosesi pelantikan yang berlangsung di Pendopo Garut pada Rabu (14/8/2025) itu menjadi momen penting, sekaligus langkah awal membentuk tim kerja yang solid di bawah kepemimpinan Bupati yang baru menjabat sejak 20 Februari 2025.
Pelantikan tersebut mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama di berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sebelumnya mengalami kekosongan, mulai dari dinas teknis, instansi pelayanan publik, hingga lembaga pengelola keuangan daerah.
Bupati menegaskan, penentuan pejabat ini tidak dilakukan secara terburu-buru. Seluruh proses, kata dia, harus melewati tahapan panjang termasuk persetujuan Kementerian Dalam Negeri.
“Proses ini memakan waktu, tidak bisa asal tunjuk. Harus ada persetujuan Mendagri. Karena jabatan ini strategis dan memerlukan orang-orang yang siap bekerja penuh integritas,” jelasnya.
Pelantikan ini mengacu pada SK Bupati Garut Nomor 800.1.3.5/KSP.1111/BKD/2025. Nama-nama yang dilantik berasal dari berbagai latar belakang jabatan, sebagian besar merupakan mutasi dari posisi sebelumnya, bahkan ada yang berpindah dari bidang berbeda.
Inilah 13 pejabat yang resmi dilantik:
1. Dedy Mulyadi, M.H. sebagai Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah
2. Ahmad Mulyana, S.T., M.Si. sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik
3. Rika Agustiana, S.T. sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman
4. H. Budi Gan Gan Gumilar, S.H., M.Si. sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
5. Margiyanto, S.H. sebagai Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah
6. Usep Basuki Eko, S.H., M.H. sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran
7. Ganda Permana, S.Sos., M.M., sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
8. Drs. H. Hendra Siswara Gumilang., M.M sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM
9. Ridzky Ridznurdhin, S.H., M.Ak, sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah
10. Kristanti Wahyuni, S.H., M.H. sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat
11. Saepul Hidayat, S.STP., M.Si., M.Ak. sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
12. dr. Inge Andriani Heriawan, M.Si. sebagai Direktur UOBK RSUD dr. Slamet Garut pada Dinas Kesehatan
13. Asep Wawan Budiman, S.Pd., M.Si. sebagai Kepala Dinas Pendidikan
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan pesan yang sarat makna dan terkesan sebagai peringatan keras bagi para pejabat baru.
“Jabatan ini adalah amanah. Bisa menjadi berkah, bisa juga menjadi musibah. Itu tergantung bagaimana Anda menjalankannya. Ingat, Anda adalah pelayan masyarakat, bukan penguasa,” tegasnya dengan nada penuh penekanan.
Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pejabat bukan hanya diukur dari program yang dibuat, tetapi dari hasil nyata yang dirasakan oleh masyarakat. “Jalankan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dengan program yang terukur, sistematis, dan inovatif. Jangan hanya rutinitas,” tambahnya.
Pelantikan ini sontak menjadi sorotan publik Garut. Pasalnya, beberapa jabatan yang kini terisi sempat lama kosong sehingga berdampak pada kinerja pelayanan. Misalnya, kursi Kepala Bapenda, Kadisdik, hingga Direktur RSUD dr. Slamet yang merupakan fasilitas kesehatan utama di Garut.
Dengan komposisi baru ini, masyarakat berharap roda pemerintahan berjalan lebih optimal. Namun, tantangan besar menanti para pejabat baru, mulai dari peningkatan mutu pelayanan publik, percepatan pembangunan infrastruktur, hingga penanganan masalah ekonomi daerah.
“Sekarang semua mata tertuju pada mereka, ujar salah satu pengamat kebijakan publik di Garut. “Bupati sudah memberikan peringatan keras, sekarang tinggal pembuktian kinerja.”
Pelantikan ini menjadi babak baru pemerintahan Bupati Abdusy Syakur Amin. Warga Garut kini menunggu, apakah tim baru ini akan mencatat prestasi atau justru menjadi contoh dari peringatan yang disampaikan Bupati sendiri—bahwa jabatan bisa menjadi berkah, atau musibah. [JB]