Jhoni Timbangnusa: Membangkitkan Potensi Maluku Utara Lewat Indonesia Brain

Ekonomi Bisnis342 Dilihat

JAKARTA, JABARBICARA.COM – Di balik gemuruh smelter dan dentuman investasi tambang raksasa di Maluku Utara, muncul satu nama tokoh yang menggebrak peta pembangunan nasional: Jhoni Timbangnusa. Bukan eksekutif tambang. Bukan investor luar negeri. Ia adalah putra daerah, yang kini menjelma menjadi arsitek keadilan ekonomi berbasis tambang hijau dan teknologi, lewat gerakan nasional Indonesia Brain Maluku Utara.

Gagasan Besar Jhoni Timbangnusa

IMG-20250814-WA0000
IMG-20250807-WA0014
IMG-20250812-WA0048
IMG-20250812-WA0057
IMG-20250807-WA0013

Dana Abadi Rakyat Tambang Lewat Indonesia Brain Maluku Utara

Model: Seperti Norwegian Oil Fund, namun berbasis royalti tambang nikel Maluku Utara — dikelola untuk masa depan rakyat, bukan elite.

Baca Juga:  Tarif Maksimal Hanya Rp10.000, LRT Jabodebek Siap Layani Mobilitas Selama Libur Panjang Waisak

Target:

Mengumpulkan minimal 1% dari revenue tahunan Perusahaan, dan tambang-tambang besar lainnya. 

Tujuan Pemanfaatan Dana:

  1. Beasiswa vokasi dan teknis untuk anak muda Maluku Utara.
  2. Digitalisasi & Data Desa
  3. Pembuatan Usaha Baru untuk Anak Anak Muda Maluku Utara

Dana disalurkan melalui program berbasis outcome: pelatihan, sertifikasi, pembangunan inkubator ekonomi rakyat, digitalisasi desa, dan dashboard transparansi.

Alokasi Tahunan:

Dari Tanah Rempah dan Laut Dalam, Kita Bangun Masa Depan yang Kita Miliki Sendiri

Inkubator Rempah di Tidore dan Kampus Kelautan di Ternate bukan sekadar program—mereka adalah titik tolak gerakan besar untuk menjadikan anak-anak Maluku Utara sebagai pemain utama dalam ekspor rempah premium dan kekuatan ekonomi laut global. Dengan sertifikasi ekspor tuna, pala, dan cengkih ke Jepang, Korea, dan Eropa, kita tidak lagi menjual bahan mentah—kita menjual kualitas, cerita, dan kebanggaan.

Baca Juga:  Dukung Film Lokal, Photomatics Luncurkan Frame Spesial Bersama Jumbo dan Bagi-Bagi Tiket Nonton Gratis

Model koperasi dan startup yang diinkubasi oleh Indonesia Brain membuka peluang kepemilikan bersama—rakyat tidak hanya bekerja, tapi juga memiliki dan mendapat bagian dari keuntungan ekspor.

Ajakan Terbuka untuk Anak-Anak Muda Maluku Utara: Waktunya Jadi Pemilik, Bukan Penonton

Dari berbagai program yang dijalankan—mulai dari Inkubator Rempah di Tidore hingga Kampus Kelautan di Ternate—Jhoni Timbangnusa tampak konsisten mengangkat semangat kemandirian dan pemberdayaan anak muda daerah.

Dalam wawancara dengan kami, Jhoni menyampaikan harapan besarnya terhadap generasi muda Maluku Utara.

“Kita punya laut, rempah, tambang emas, nikel, biji besi, gas, mangan dan sejarah besar. Sekarang kita butuh anak-anak muda yang siap jadi pelaku, bukan hanya penonton. Jangan tunggu dikasih peluang—ciptakan sendiri peluang itu dari tanahmu sendiri,” ujar Jhoni dengan tegas.

Baca Juga:  Bangun Personal Branding yang Kuat Lewat Public Speaking, MAXY Academy Gelar Seminar Public Speaking

“Bisa dikontak saja email saya,” ujarnya dengan semangat.

Ia juga membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya, khususnya bagi mereka yang ingin membangun usaha, belajar ekspor, atau menjadi bagian dari gerakan Indonesia Brain yang kini aktif menghubungkan komunitas lokal dengan pasar nasional dan global.

Bagi anak muda yang tertarik bergabung dalam program-program ini, Jhoni membuka jalur komunikasi langsung:

📩 jhoni.timbangnusa@indonesiabrain.com

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *