Tau Dan UMN Dukung Bank Sampah Tri Alam Lestari Hadirkan Inovasi Ekonomi Hijau

Nasional80 Dilihat

JAKARTA, SELATAN, JABARBICARA.COM – Bank Sampah Tri Alam Lestari menghadirkan terobosan baru dalam pengelolaan sampah dengan meluncurkan inovasi sabun dari minyak jelantah, biji plastik, hingga platform digital untuk pemasaran produk. Program yang dikemas dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini digelar Sabtu (13/9/2025) di Ulujami, Jakarta Selatan.

Kegiatan bertema “Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat sebagai Strategi Green Economy terhadap Pengelolaan Sampah Berbasis IPTEK” tersebut merupakan kolaborasi Tanri Abeng University (TAU) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Program ini juga didukung Hibah Direktorat Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (DPPM) Kemendiktisaintek 2025.

“Kami ingin memastikan bank sampah bukan sekadar tempat memilah sampah, tetapi pusat inovasi yang mampu menciptakan produk bernilai tambah dan mandiri secara ekonomi,” ujar Ketua Tim PKM, Dr. Li. A. Hairul Umam. Sabtu [13/09/2025].

Acara ini menampilkan tiga pelatihan yang langsung menjawab kebutuhan masyarakat:

  • Sabun Cair dari Minyak Jelantah – Peserta diajari mengolah limbah rumah tangga menjadi produk ramah lingkungan yang bernilai jual.
  • Pembuatan Biji Plastik – Memberi wawasan tentang cara mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan baku industri kreatif dan manufaktur.
  • Digitalisasi Pemasaran – Pengurus bank sampah diperkenalkan pada website e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar.

Dinar Ajeng Kristiyanti, M.Kom, dari UMN, menegaskan pentingnya teknologi dalam penguatan ekonomi komunitas:

“Dengan adanya website e-commerce, produk daur ulang bisa dipasarkan secara profesional dan menjangkau pasar yang lebih luas.” tandasnya.

Dari Sekadar Tabungan Sampah ke Motor Ekonomi Hijau

Tri Sugiarti, Ketua Bank Sampah Tri Alam Lestari, mengaku antusias dengan peluang baru yang lahir dari program ini.

“Selama ini fokus kami hanya mengumpulkan sampah. Kini kami bisa membuat produk baru seperti sabun cair dan biji plastik, bahkan memasarkannya secara online,” ujarnya.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan lebih dari 56 juta ton sampah setiap tahun, namun hanya sekitar 39% yang tertangani dengan baik. Sisanya masih ditimbun di TPA atau mencemari lingkungan.

Lewat inovasi produk dan digitalisasi pemasaran, Bank Sampah Tri Alam Lestari diharapkan menjadi contoh bagaimana pengelolaan sampah dapat bertransformasi menjadi peluang ekonomi yang mendukung keberlanjutan lingkungan. [JB]

Baca Juga:  Anis Baswedan Angkat Bicara Terkait Revisi UU TNI, Berikut Pungkasnya

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *