H. Mamat Acek: Jangan Jadikan Anak dan Petani Korban Kebijakan Tergesa-gesa

Garut184 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM – Wacana penghentian sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat yang disuarakan Gubernur Dedi Mulyadi menuai sorotan tajam dari kalangan petani. Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Garut, H. Mamat Acek, menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyerukan agar kebijakan yang menyangkut hajat hidup masyarakat kecil tidak diambil secara gegabah.

Menurut H. Mamat Acek, kasus keracunan yang menimpa sejumlah pelajar memang harus menjadi pelajaran penting, tetapi keputusan untuk menghentikan sementara program akan membawa dampak sosial dan ekonomi yang luas.

“Keselamatan anak-anak tentu prioritas, tetapi menghentikan program secara tiba-tiba sama saja mematikan harapan banyak keluarga. MBG bukan hanya soal makan gratis, melainkan juga sumber gizi bagi anak-anak prasejahtera dan tumpuan hidup bagi petani lokal,” ujarnya di Garut, Senin (29/09/2025).

Ia menegaskan, ribuan petani dan pelaku UMKM di Garut telah menjadi bagian penting dari rantai pasok MBG. Wacana penghentian membuat mereka menghadapi ketidakpastian pasar dan pendapatan.

“Petani sudah menanam dan menyiapkan bahan baku sesuai kontrak program. Jika program dihentikan, siapa yang akan menanggung kerugian mereka?” ucapnya.

H. Mamat Acek juga mengingatkan bahwa penghentian program tanpa solusi jelas berpotensi menurunkan asupan gizi anak-anak, terutama dari keluarga miskin.

“Kita semua ingin anak-anak aman dari keracunan. Tapi yang dibutuhkan adalah pengawasan ketat, perbaikan standar keamanan pangan, dan evaluasi menyeluruh—bukan mematikan dapur MBG.”

Lebih jauh, ia mengajak Gubernur Jawa Barat untuk bersinergi dengan pemerintah pusat dan memperkuat tata kelola program ketimbang mengedepankan kebijakan reaktif.

“Kami para petani tidak menolak evaluasi. Justru kami mendukung audit menyeluruh, pemantauan ketat, dan pemberian sanksi bagi pelaku kelalaian. Tapi tolong, jangan sampai anak-anak dan petani menjadi korban keputusan yang tergesa-gesa,” katanya menekankan.

Di akhir pernyataannya, H. Mamat Acek berharap pemerintah provinsi dan pusat segera menemukan jalan tengah.

“Ini program besar untuk masa depan generasi kita. Mari kita benahi bersama, jangan hanya berhenti sementara.” [JB]

Baca Juga:  STAF KHUSUS WAKIL MENTERI PERTANIAN RI KUNJUNGI PAMEUNGPEUK

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *