JAKARTA, JABARBICARA.COM – Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Taofik Rofi N, menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam mengembangkan energi nuklir sebagai salah satu sumber energi masa depan Indonesia. Kebijakan ini sejalan dengan arah Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 Tahun 2025 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang secara strategis menekankan pentingnya diversifikasi energi dan percepatan transisi menuju Net Zero Emission (NZE).
Taofik menilai bahwa dalam peta transisi energi global, nuklir telah menjadi salah satu opsi paling realistis untuk memenuhi kebutuhan energi bersih yang stabil, murah, dan berkelanjutan. Sementara energi surya dan angin bersifat intermiten, nuklir mampu beroperasi 24 jam tanpa terpengaruh kondisi cuaca, sehingga berpotensi memperkuat ketahanan energi nasional.
“Komitmen negara untuk mencapai Net Zero Emission membutuhkan sumber energi yang bersih, stabil, dan dapat diandalkan. Nuklir adalah jawabannya. Namun, pengembangannya harus dilakukan secara hati-hati, berorientasi pada keselamatan, dan mengedepankan kenyamanan masyarakat,” tegas Taofik.
Dalam PP No. 40 Tahun 2025, pemerintah menargetkan bauran energi nasional yang lebih inklusif, mengurangi dominasi energi fosil, serta mendorong pemanfaatan energi terbarukan dan energi rendah karbon — termasuk nuklir. PB HMI memandang bahwa arah kebijakan ini perlu didukung oleh berbagai pihak, terutama kalangan akademisi, pemuda, dan masyarakat sipil.
Meski demikian, Taofik menekankan bahwa pengembangan nuklir tidak boleh mengabaikan aspek keselamatan, lingkungan hidup, dan penerimaan sosial. Edukasi yang lengkap dan keterlibatan masyarakat menjadi kunci untuk mencegah kesalahpahaman mengenai risiko nuklir.
“Pemerintah harus memastikan semua standar keselamatan internasional diterapkan, termasuk transparansi informasi kepada publik. Tujuan utama kita bukan hanya membangun pembangkit, tetapi juga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” tambahnya.
PB HMI juga mendorong agar pemerintah menggandeng perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan generasi muda dalam riset serta pengembangan teknologi nuklir modern seperti Small Modular Reactor (SMR) yang dinilai lebih efisien dan memiliki tingkat keselamatan jauh lebih tinggi.
Dukungan PB HMI terhadap pengembangan nuklir menunjukkan komitmen organisasi dalam mendorong kemandirian energi, mewujudkan ketahanan energi nasional, serta memperkuat kontribusi Indonesia menuju Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat. Dengan perencanaan yang matang, pengawasan ketat, dan partisipasi masyarakat, energi nuklir bukan hanya solusi teknis, tetapi juga langkah strategis menuju masa depan energi Indonesia yang bersih, aman, dan berdaulat. [JB]


 
																				 
							
													 
							
													 
							
													 
							
													




