Proyek Rabat Beton Jalan Kabupaten, di kecamatan Peundeuy Garut Disorot Warga, ini Masalahnya?

Garut165 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM – Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) mengelontorkan anggaran puluhan Milyar untuk pemeliharaan, perbaikan dan rekonstruksi pembangunan jalan Kabupaten di 42 Kecamatan. Langkah pemkab Garut tentu saja di sambut positif warga masyarakat Garut, Warga menyambut antusias pembangunan jalan kabupaten karena dapat meningkatkan aksesibilitas, melancarkan mobilitas, mengurangi biaya transportasi, memperlancar distribusi hasil pertanian dan barang dagangan, serta memicu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Jalan yang baik juga mengurangi kendala saat hujan, seperti genangan air dan kerusakan kendaraan, yang sebelumnya sering dialami warga.

Namun pembangunan jalan Rabat Beton di ruas jalan Banjarwangi, Singajaya dan Peundeuy disorot warga saat melintas, pasalnya pembangunan jalan Kabupaten dengan Rabat Beton terpantau secara kasat mata dilakukan secara manual.

Sejumlah pihak justru mengungkapkan kekecewaannya, mempertanyakan kualitas, pembangunan rabat beton secara manual di ruas jalan kabupaten, jangan sampai terkesan asal jadi, serta tidak sesuai sepesifikasi serta tidak memenuhi standar kualitas.

Ucu tutun Bahtiar salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Peundeuy yang juga Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Partai Demokrat Kecamatan Peundeuy saat di mintai tanggapannya terkait pembangunan Rabat Beton, yang diduga secara manual, mengungkapkan rasa kekecewaannya, jalan Singajaya – Pendeuy itu ruas jalan Kabupaten, masa pembangunan seperti membangun jalang gang atau jalan lingkungan, patut diduga kegiatan pembangunan tidak sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) , Anehnya lagi proyek PUPR ini dikerjakan secara manual, pakai kaki dalam mengaduk campuran material, akibatnya standarisasi mutu beton sangat diragukan, “kami ragukan standar Mutu K 200, standar mutu beton K 200 adalah kekuatan tekan beton sebesar 200 kg/cm² (atau sekitar 20 MPa) , atau mungkin mutu beton K175 saja mungkin tidak terpenuhi,” ungkap Ucu Tutun Bahtiar kepada media, Kamis (11/09/2025).

Baca Juga:  Kemeriahan Qurban di Masjid Abdullah Bin Abbas Desa Godog

“Kami juga tidak tahu ini dikerjakan secara swakelola atau di pihak ketigakan , karena di lapangan tidak nampak papan informasi, selain itu sebagian pekerja juga dalam melakukan aktifitasnya tidak mengunakan Alat Pelindung Diri (APD), patut diduga mengabaikan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),” jelas Ucu Tutun Bahtiar

“Kami selaku masyarakat Kecamatan Peundeuy lanjut Ucu Tutun Bahtiar, menginginkan setiap pembangunan di wilayah kecamatan Peundeuy dilakukan secara profesional, proporsonal, pembangunan yang berkualitas, serta pemerataan pembangunan, jangan sampai Pemkab Garut atau Pemerintah menggelontorkan anggaran yang besar namun kualitas pembangunan hanya seumur jagung,” pungkas Ucu Tutun Bahtiar.

Terpisah, Fery Irawan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PUPR kecamatan Peundeuy, saat di konfirmasi wartawan , Fery Irawan menjelaskan, “Untuk informasi secara detail pasti sangat terbatas, karena kewenangan UPT hanya sebatas monitoring sebagai pemangku wilayah, tidak sampai masuk ke ranah teknis karena fungsi tersebut ada di Pengawas dan PPTK, kalau untuk gambaran secara umum saya bisa jelaskan, tapi kalau ranah teknis bisa langsung konfirmasi ke Pengawas dan PPTK,” ujar Fery Irawan Kepala UPT PUPR kecamatan Peundeuy

Baca Juga:  Bupati Herdiat Janji Perbaiki Jalan Rusak Saat Tarling di Eks Kewadanaan Banjarsari, Masyarakat Sumringah

Kegiatan Pembangunan Rabat Beton di ruas jalan Peundeuy di laksanakan oleh pihak ketiga dengan dengan anggaran kurang dari 200 Juta, Paket PL (Penunjukan Langsung), papan informasi dan rambu rambu keselamatan ada, untuk panjang sekitar 153 M, Lebar 4 M dan Tebal 0,20 M, dengan mutu beton Fc’20Mpa, kegiatan dilaksanakan secara manual dengan bantuan alat pengiling/ Molen, tidak mengunakan Readymix pabrikasi dikarenakan nilai paketnya dibawah 200 Juta/ Paket PL, kalau menggunakan Readymix tidak akan tercapai panjang jalan sebagaimana perencanaan karena harga readymix dipasaran lumayan cukup tinggi.

“Para pekerja sebagian memakai APD, sebagian tidak memakai, nanti dikoordinasikan dengan pengawas lapangan, anggaran untuk rabat beton tersebut sekitar 193 Juta dengan waktu pekerjaan 45 hari kalender, nanti saya cross cek dulu,” papar Fery Irawan Kepala UPT PUPR kecamatan Feundeuy.

Baca Juga:  Warga Pakenjeng Terbawa Arus Saat Menyeberangi Sungai, Tim Gabungan Lakukan Pencarian

Terpisah Rizwanullah Pengawas lapangan dan Ariel PPTK PUPR saat di konfirmasi Via aplikasi perpesanan tidak merespon.

Agus Ismail Kepala Dinas PUPR saat di konfirmasi Via aplikasi perpesanan, membenarkan ada kegiatan Rabat beton di ruas jalan Banjarwangi, Singajaya dan Peundeuy kurang lebih sepanjang 400 meter. Dikonfirmasi lebih detail terkait pekerjaan rabat beton secara manual di ruas jalan kabupaten tersebut, Agus ismail menjawab singkat nanti disampaikan ke PPTK nya. [JB]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *