Ir. Nandang Sudrajat (TA Kementan RI) Tinjau KHDPK KTH Karya Mekar Lestari, Dorong Hilirisasi Kopi Garut

Garut212 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM – Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Garut kembali mendapat perhatian pemerintah pusat. Ir. Nandang Sudrajat, Tenaga Ahli (TA) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, melakukan kunjungan lapangan ke Kelompok Tani Hutan (KTH) Karya Mekar Lestari di Desa Karya Mekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, pada [tanggal kegiatan]. Kunjungan ini difasilitasi oleh DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Garut yang dipimpin H. Mamat Acek.

KTH Karya Mekar Lestari sendiri telah memperoleh SK Perhutanan Sosial dengan skema Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) yang memberikan hak kelola selama 35 tahun. Ketua KTH, Ade Juhana, menyambut rombongan dan memaparkan potensi pengelolaan hutan sosial yang tengah dikembangkan di wilayahnya.

“Bapak Haji Nandang sengaja kami bawa ke lokasi KHDPK untuk meninjau secara langsung potensi dan progres pengelolaan hutan masyarakat di Garut,” ujar H. Mamat Acek, Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Garut.

Dalam kunjungan tersebut, Nandang Sudrajat juga memberikan arahan terkait program hilirisasi pertanian, khususnya komoditas kopi Garut yang dinilai memiliki peluang besar sebagai pemasok kopi nasional. Di hadapan unsur Muspika Kecamatan Pasirwangi, para kepala desa, dan sekitar 34 ketua KTH dari berbagai kecamatan di Kabupaten Garut, Nandang menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai strategi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

“Garut memiliki potensi besar untuk menjadi sentra suplai kopi nasional. Melalui hilirisasi, kita ingin agar petani tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi mampu mengolah hasil panen menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi,” tutur Nandang.

Pokok Penting Hilirisasi Kementan RI:

  1. Peningkatan Kesejahteraan Petani – Produk pertanian diolah menjadi barang jadi atau setengah jadi, sehingga harga jual lebih stabil dan menguntungkan petani.
  2. Lapangan Kerja Baru – Pabrik pengolahan di daerah sentra produksi akan menyerap tenaga kerja lokal dan menekan urbanisasi.
  3. Ketahanan Pangan Nasional – Pengolahan dalam negeri mengurangi ketergantungan pada produk impor.
  4. Pertumbuhan Ekonomi Lokal – Daerah penghasil dapat berkembang menjadi pusat industri berbasis pertanian.

Kementerian Pertanian telah menyiapkan anggaran berskala nasional untuk mendukung hilirisasi melalui peremajaan tanaman, pembangunan pabrik pengolahan, serta kolaborasi lintas sektor bersama universitas, pelaku swasta, dan kementerian terkait lainnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Pasirwangi Bambang, jajaran Polsek Pasirwangi, Danramil Pasirwangi, perwakilan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Garut, serta kepala desa dari Desa Sarimukti dan Desa Karya Mekar. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan nyata terhadap penguatan kelembagaan petani dan pengembangan ekonomi berbasis hutan sosial.

Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mempercepat implementasi Perhutanan Sosial KHDPK dan menjadikan Garut sebagai ikon hilirisasi kopi nasional yang berdaya saing, berkelanjutan, dan menyejahterakan masyarakat. [JB]

Baca Juga:  Talkshow "UMKM Naik Kelas," Dorong Daya Saing dan Digitalisasi Produk Lokal

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *