Petani di Sukabumi Tewas dengan Luka Parah di Punggung, Diduga Akibat Peluru Nyasar saat Tidur di Gubuk

Sukabumi330 Dilihat

SUKABUMI, JABARBICARA.COM – Seorang petani asal Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia setelah diduga tertembak peluru nyasar saat sedang tidur di sebuah gubuk di kawasan lahan Perhutani, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud. Luka tembak yang dialaminya berada di bagian punggung dan menembus hingga paru-paru.

Korban diketahui bernama Otib (60), warga Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.

Banner Iklan 4
Banner Iklan
Banner Iklan 1
Banner Iklan 2

Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat, peluru tersebut diduga berasal dari aktivitas sekelompok pemburu babi hutan yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Otib sempat dibawa ke RSUD Jampangkulon sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, untuk keperluan autopsi.

Baca Juga:  Polisi Selidiki Kasus Wisatawan Tewas Karena Tenggelam Di Kolam Renang Di Salah Satu Hotel Di Garut

Mengutip dari laman beritasatu.com
Dokter forensik dari RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida Fathya, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil autopsi, korban meninggal akibat luka terbuka di punggung yang diduga disebabkan oleh benda tumpul dan menembus rongga dada hingga merusak paru-paru.

“Dari hasil pemeriksaan itu ditemukan adanya luka pada area punggung. Lukanya cukup dalam, karena menimbulkan kerusakan pada organ dalam dan juga banyak pendarahan, keliatan di pakaian. Kemudian beberapa organ juga tampak pucat,” kata Aida kepada beritasatu.com, Rabu (23/4/2025)

Aida menyebut, luka di tubuh korban hanya ada satu dan terletak di bagian punggung dengan panjang sekitar 18 sentimeter.

“Jadi bentuknya itu hanya luka terbuka. Ukurannya cukup besar sekitar 18 cm. Sampai kemudian beberapa organ juga tampak pucat, organ dalam sampai rongga tubuh,” tuturnya terkait petani Sukabumi tewas tertembak.

Baca Juga:  FPTI Kota Sukabumi Menggelar Sukabumi Wall Climbing Competition Volume 2

Adapun selama autopsi berlangsung, pihak dokter forensik tidak menemukan adanya proyektil di dalam jasad korban.

“Tidak ada (proyektil), jadi lukanya acak-acakan. Untuk penyebab kematiannya adalah kekerasan tumpul yang di punggung, yang menyebabkan kerusakan pada paru, menimbulkan pendarahan,” jelasnya.

Saat ini penyidik dari unit Jatanras Polres Sukabumi masih melakukan penyelidikan terkait kasus petani Sukabumi tewas tertembak. Adapun jenazah korban saat ini sudah diantarkan ke rumah duka untuk dimakamkan.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *