PT KAI Gelar Sosialisasi Keselamatan Guna Menekan Angka Kecelakaan

Bandung268 Dilihat

KOTA BANDUNG, JABARBICARA.COM –  PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung melakukan sosialisasi dan patroli di area rawan pelanggaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya di jalur rel. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, kewilayahan setempat, pemerintah daerah terkait, dan komunitas pencinta kereta api, guna menekan angka kecelakaan akibat kelalaian masyarakat.

Deputy Daop 2 Bandung, Rangga Putra Maulana menegaskan bahwa jalur rel kereta api adalah area berbahaya yang tidak boleh digunakan untuk aktivitas apa pun selain operasional perkeretaapian.

“Kereta api bergerak dengan kecepatan tinggi dan tidak dapat berhenti mendadak. Masyarakat yang berada di jalur rel sangat berisiko tertabrak, dan akibatnya bisa fatal,” kata Rangg, Senin (10/02/2025).

Baca Juga:  Kepala Bapenda Jabar: Penghargaan Kemendagri untuk PAD Tertinggi harus jadi Motivasi Kerja Lebih Baik

“Masyarakat agar tidak beraktivitas di jalur rel kereta api karena sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Aktivitas seperti berjalan kaki, duduk, atau bermain di sekitar rel merupakan tindakan yang melanggar aturan dan dapat menyebabkan kecelakaan fatal,” imbuhnya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, jalur rel merupakan ruang manfaat perkeretaapian yang hanya diperuntukkan bagi perjalanan kereta api. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan data yang ada di wilayah Daop 2 Bandung, pada tahun 2025 (1 Januari – 9 Februari 2025), kendaraan menemper KA di perlintasan sebidang (perlintasan dijaga maupun tidak) terjadi 3 kali serta orang menemper KA di jalur rel terjadi 5 kali

Baca Juga:  Ojol dan Masyarakat Sambut Bahagia, Rumah Legenda Mantan Walikota Bandung Ateng Wahyudi Dijadikan Rumah Makan Gratis

Di tahun 2024, kendaraan menemper KA di perlintasan sebidang (perlintasan dijaga maupun tidak) terjadi 18 kali dan orang menemper KA di jalur rel terjadi 50 kali

Rangga menambahkan bahwa KAI Daop 2 juga terus melakukan sosialisasi dan patroli di area rawan pelanggaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya di jalur rel. Upaya ini melibatkan berbagai pihak, kewilayahan setempat, pemerintah daerah terkait, dan komunitas pencinta kereta api, guna menekan angka kecelakaan akibat kelalaian masyarakat.

KAI Daop 2 mengajak masyarakat untuk selalu menggunakan jalur resmi saat menyeberang rel dan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan keselamatan dapat mencegah kecelakaan serta menyelamatkan nyawa.

Baca Juga:  Bey Machmudin Ikuti Rakor Swasembada Pangan Sinergi Pusat dan Daerah

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan keselamatan perkeretaapian. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan kami berharap semua pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman di sekitar jalur kereta api,” tutup Rangga. [***]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *