Respons Cepat Bencana: Sekda Garut Minta Inventarisasi dan Imbau Warga Aktif Bermitigasi

Garut79 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melaksanakan Rapat Tindak Lanjut Bencana Hidrometeorologi yang berlangsung di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Minggu sore (29/6/2025).

Rapat kali ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, yang dihadiri oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Garut.

Banner Iklan 4
Banner Iklan
Banner Iklan 1
Banner Iklan 2

Nurdin menuturkan, bahwa rapat ini dilaksanakan mengingat banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut, yang salah satunya diakibatkan oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi.

“Sehingga memang terjadi beberapa katakanlah bencana yang menimpa kita, kurang lebih terinventarisir oleh Pak Kalak itu ada sekitar 16 kecamatan dan kemudian di 35 desa dan kelurahan yang terjadi hari ini,” ucapnya.

Nurdin menerangkan, bahwa bencana hidrometeorologi saat ini masif terjadi di Kabupaten Garut, namun terdapat salah satu daerah yang seringkali terjadi bencana banjir yaitu Kampung Cimacan maupun Sudika Indah di Kecamatan Tarogong Kidul.

Baca Juga:  Virall !! Teknisi Wifi Terkena Begal Di Jl. Anyar Garut

Dalam upaya penanganan, Nurdin memaparkan beberapa langkah konkret yang akan segera diimplementasikan, salah satunya adalah dengan memasang pompa apung (floating pump). Mekanismenya, saat hujan deras, pintu air akan ditutup untuk mencegah arus balik dari Sungai Cimanuk yang posisinya lebih tinggi, kemudian pompa apung akan bekerja membuang air kembali ke Sungai Cimanuk.

“Ketika terjadi hujan maka ditutup karena pasti akan arus balik dari Cimanuk ke kita, karena Cimanuk lebih tinggi itu lebih rendah, sehingga akan masuk kita, itu kita tutup kemudian secara bersamaan kita pasang floating pump di sana untuk kemudian dipasang jadi mengambil air dari sini untuk kembali dikeluarkan ke Cimanuk,” ujarnya.

Tak hanya itu, terkait sarana prasarana khususnya jalan raya, Nurdin menyampaikan bahwa terdapat salah satu infrastruktur jalan yang terputus akibat bencana ini yaitu di Kampung Negla yang saat ini sudah dilaksanakan alternatif penyelesaian.

Baca Juga:  Hadiri Silaturahmi dan Bakti Sosial ILUNI SMPN 2 Garut, Bupati Ajak Siswa jadi Generasi Hebat

“Termasuk juga sekarang di Kampung Nagrak Sukamulya itu juga penting, kemudian di Cilawu di Kampung Cipeundeuy itu juga sudah kita dilakukan (penanggulangan), jadi ada beberapa titik yang menyangkut masalah sarana prasarana khususnya jalan termasuk nanti di Margawati sudah kita lakukan,” katanya.

Nurdin juga menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera menginventarisasi seluruh kerusakan dan kebutuhan penanganan di lapangan guna memberikan gambaran komprehensif bagi upaya pemulihan, mengingat pihaknya akan segera memberlakukan masa tanggap darurat bencana selama dua minggu ke depan.

“Kemudian semua kegiatan yang menjadi permasalahan hari ini ini diinventarisir oleh dinas teknis sesuai fungsional masing-masing, untuk kemudian diserahkan ke Pak Kalak, dan Pak Kalak nanti yang akan mengajukan ke Pak Bupati terkait dengan skema penyelesaian atas persoalan yang muncul,” lanjutnya.

Menyikapi bencana yang terus berulang, Nurdin Yana tak lupa menyampaikan himbauan penting kepada seluruh masyarakat Garut. Ia menekankan perlunya kesiapsiagaan dan partisipasi aktif dalam mitigasi bencana.

Baca Juga:  Yayasan Amanah Aminah Maemunah gelar Pengajian Peringatan Isra Mi’raj, Lestarikan Tradisi Turun Temurun

“Kita ada beberapa lembaga yang kita bentuk oleh Pak Kalak CS, baik itu Kencana (atau) Kecamatan Tangguh Bencana, termasuk di desa juga desa tangguh bencana sudah kita lakukan, bahkan ada juga kampung siaga bencana, semua sudah digerakkan mudah-mudahan ini bisa membantu mereka setidaknya mereka bisa membantu dirinya sendiri ini poin yang paling penting,” ujarnya.

Nurdin Yana juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat memperparah kondisi bencana. Ia juga menyoroti pentingnya penanaman kembali pohon-pohon di lingkungan sekitar.

“Yang kedua juga mereka harus empati, harus patuh, harus memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan, sehingga mudah-mudahan dengan cara seperti itu akan secara akumulasi siap tangguh bencana, kemudian alam juga tidak memberikan dampak negatif pada penghuninya,” tandasnya. [Dskmf.Grt]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *