Sekolah Rakyat segera digelar hari ini, Siswa mendapatkan Laptop dan tinggal di Asrama

Pendidikan96 Dilihat

JAKARTA, JABARBICARA.COM- Sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat resmi dibuka secara serentak pada Senin (14/7/2025). Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, sekolah berasrama ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dengan total 6.130 siswa.

“Per hari ini, 63 titik operasional Sekolah Rakyat sudah dibuka. Ada 256 rombongan belajar, dan lebih dari 6.000 siswa telah mulai masuk masa orientasi,” ujar Gus Ipul saat memberikan sambutan di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Karadenan, Kabupaten Bogor.

Banner Iklan 4
Banner Iklan
Banner Iklan 1
Banner Iklan 2

Gus Ipul menambahkan, setiap siswa akan mendapatkan laptop, delapan seragam lengkap serta fasilitas asrama dengan makan tiga kali sehari dan dua kali camilan.

Baca Juga:  Rp50 Miliar Dana BOS untuk PKBM Garut Dipertanyakan, DPRD Siapkan Tim Verifikasi

(Para siswa) mendapatkan tempat tinggal di lingkungan yang layak, nyaman, bersih, dan memiliki fasilitas lengkap. Mendapat seragam sekolah, jas almamater, seragam sekolah harian, PDL Pramuka, batik, baju olahraga, baju laboratorium, dan piyama semuanya adalah 8 set,” tuturnya.
Gus Ipul menargetkan total 100 titik Sekolah Rakyat dapat beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026.

Sementara sebanyak 37 titik tambahan dijadwalkan akan dibuka pada akhir Juli 2025.

“Memang masih ada beberapa persoalan teknis di titik-titik tersebut, tetapi tenaga pendidik, konektivitas, dan penganggaran sudah siap,” ujar Gus Ipul. Adapun sebaran 63 titik Sekolah Rakyat saat ini mencakup 13 lokasi di Sumatera, 34 di Jawa, 3 di Bali dan Nusa Tenggara, 2 di Kalimantan, 8 di Sulawesi, 2 di Maluku, dan 1 di Papua. Ia menuturkan, proses seleksi siswa tidak berdasarkan nilai akademik melainkan seleksi sosial ekonomi yang mengacu pada Data Kemiskinan Ekstrem dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). “Yang dipilih adalah mereka yang selama ini tertinggal, tidak sekolah, putus sekolah, atau bahkan berpotensi tidak pernah sekolah,” ujar Gus Ipul.

Baca Juga:  Pemkab Garut Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024

Nantinya, siswa akan menjalani masa orientasi selama dua pekan. Dalam masa orientasi tersebut, siswa akan menjalani pemeriksaan kesehatan lengkap, mulai dari pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan mata, gigi, darah, hingga jantung.

Mereka juga akan mengikuti talent mapping berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memetakan bakat dan minat masing-masing. Setelah orientasi, siswa mulai mengikuti program matrikulasi selama dua hingga tiga bulan. Program ini bertujuan menyamakan persepsi dan kesiapan pembelajaran antara siswa dan guru sebelum memasuki kurikulum reguler.

Sementara, materi pembelajaran mengacu pada kurikulum nasional yang diperkaya dengan kurikulum khusus.

Selain pelajaran akademik seperti bahasa, matematika, dan literasi budaya, siswa juga dibekali keterampilan hidup (life skills), penguatan karakter, serta kebiasaan hidup sehat dan disiplin.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *