GARUT, JABARBICARA.COM — Di tanah yang subur, di sawah yang setiap hari digarap dengan keringat, lahirlah suara hati para petani Garut yang tergabung dalam Tani Merdeka Indonesia. Mereka sadar, hasil bumi tidak akan tumbuh subur bila akar persatuan tercabut oleh adu domba dan provokasi.
Melalui Ketua DPD, H. Mamat Acek, para petani menyampaikan sikap sederhana namun penuh makna:
Menolak segala upaya memecah belah dan mengadu domba masyarakat.
Meyakini bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah pemimpin yang tulus membela wong cilik, yang hidupnya bergantung pada tanah dan keringat kerja.
Mendukung aspirasi yang disampaikan dengan damai, namun menolak keras jalan kekerasan yang hanya menyisakan luka.
Mengajak semua pihak untuk berhati-hati terhadap provokator yang ingin mengaburkan niat baik rakyat.
Menegaskan dukungan penuh pada Presiden Prabowo sebagai wujud kepercayaan dan doa untuk negeri.
Dalam pernyataan yang mengalir penuh ketulusan, H. Mamat Acek mengingatkan:
“Persatuan adalah nafas kehidupan bangsa. Tanpa persatuan, jerih payah petani hanyalah butiran pasir yang terhempas angin. Dengan persatuan, kita bisa menanam harapan dan memetik kesejahteraan bersama.”
Di penghujung sikap, suara itu bergema:
“Prabowo Presiden… Petani Sejahtera…”
Sebuah seruan yang bukan sekadar slogan, melainkan doa yang lahir dari hati petani — agar setiap benih yang ditanam tumbuh menjadi kesejahteraan, dan setiap langkah kebijakan pemimpin membawa cahaya bagi wong cilik di seluruh negeri. [JB]