GARUT, JABARBICARA.COM — Kekeliruan Bupati Garut, Syakur Amin, saat membacakan sila keempat Pancasila dalam aksi “Aliansi Mahasiswa Bersama Masyarakat Garut Menggugat” pada 2 September 2025, menuai sorotan luas. Garut Indeks Perubahan Strategis (GIPS) menilai peristiwa itu bukan sekadar salah ucap, melainkan simbol lemahnya kepemimpinan di hadapan rakyat.
Direktur GIPS, Ade Sudrajat, menilai insiden tersebut memalukan, terutama karena Syakur Amin berlatar belakang akademisi dan mantan rektor.
“Seharusnya penguasaan dasar-dasar bernegara sudah menjadi hal paling mendasar. Apalagi beliau pernah mengikuti diklat kepemimpinan nasional para bupati se-Indonesia,” kata Ade kepada Tempo, Selasa (02/09/2025).
Dalam insiden yang direkam luas publik itu, Bupati keliru menyebut sila keempat dengan kalimat “Penghayatan yang dipimpin oleh hikmah”. Sorakan peserta aksi langsung terdengar, sementara rekaman video insiden segera menyebar di berbagai platform media sosial. Syakur kemudian meminta maaf dan mengulang bacaan sila keempat dan kelima dengan benar.
Menurut GIPS, peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara pemerintah daerah dan masyarakat. Aksi ribuan mahasiswa dan warga Garut membawa sejumlah tuntutan, mulai dari pembatalan kenaikan pajak daerah, desakan reformasi Polri, hingga transparansi penggunaan anggaran DPRD.
“Kesalahan kecil bisa punya dampak besar karena menyangkut simbol negara. Ini menjadi cermin kualitas komunikasi dan representasi pemimpin di hadapan publik,” ujar Ade menambahkan.
GIPS menilai Bupati perlu melakukan evaluasi serius terhadap gaya komunikasi dan kepemimpinannya. Tanpa langkah pemulihan, insiden ini berpotensi semakin memperlemah legitimasi pemerintah daerah di mata masyarakat. [JB]