Aksi GAM Tuntut Ketegasan Pemerintah dalam Isu Moral, G1 dan G2 Tidak Hadir Dalam Audiensi

Daerah, Garut260 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM – Massa Aksi dari Gerakan Garut Anti Maksiat (GAM) menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kabupaten Garut pada Senin, (23/06/2025).

Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam menangani maraknya kasus amoral, khususnya kekerasan seksual terhadap anak.

Banner Iklan 4
Banner Iklan
Banner Iklan 1
Banner Iklan 2

Koordinator Lapangan GAM, Ustaz Isur, dalam orasinya menyayangkan ketidakhadiran G1 (Bupati) dan G2 (Wakil Bupati) dalam agenda audiensi yang sudah diajukan secara resmi. Menurutnya, hal tersebut mencerminkan sikap acuh pemerintah terhadap keresahan masyarakat.

“Kami sangat kecewa karena sudah mengirim surat permohonan secara resmi. Namun dalam surat balasan dari dewan, tidak ada penjelasan mengapa G1 dan G2 tidak bisa hadir. Seolah-olah persoalan ini dianggap sepele,” ujar Ustaz Isur kepada awak media.

Baca Juga:  Mamah Muda di Garut Ditahan Polisi, Diduga Gelapkan Uang Arisan Online

Ia menjelaskan bahwa GAM telah berulang kali melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk DPRD dan SKPD terkait, selama lebih dari dua tahun. Namun, hasilnya dinilai nihil karena tidak pernah berujung pada kebijakan yang konkret.

“Kami sudah lelah dengan rutinitas pertemuan yang hanya berputar-putar di tempat. Tidak ada tindak lanjut yang nyata. Padahal, kami bicara soal maraknya pelecehan seksual, pencabulan terhadap anak, dan perilaku menyimpang lainnya yang terus meningkat,” tegasnya.

Lebih lanjut, GAM menyoroti tagline “Garut Kota Santri” yang menurut mereka hanya menjadi slogan tanpa makna di tengah meningkatnya kasus amoral.

“Kami sangat mendukung Garut sebagai kota yang religius. Tapi apa artinya jika di balik tagline itu, anak-anak justru menjadi korban kekerasan seksual? Apa artinya jika pelaku-pelaku bejat tidak mendapat penanganan tegas dan masif?” tambahnya.

Baca Juga:  Ratusan Jurnalis Garut Gelar Unjuk Rasa, Minta Presiden Prabowo Subianto Pecat Yandri Susanto

Ustaz Isur menekankan bahwa aksi ini tidak membawa agenda politik apapun. GAM, kata dia, hanya ingin menyelamatkan masa depan generasi muda Garut agar tumbuh di lingkungan yang aman dan bermoral.

“Kami tidak tertarik pada politik. Yang kami perjuangkan adalah masa depan anak-anak kami, agar mereka bisa tumbuh di lingkungan yang bersih dari maksiat dan perlakuan tidak senonoh,” ucapnya.

Menanggapi aksi tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut, Ayi Suryana, turun langsung menemui massa aksi. Ia menyampaikan bahwa Bupati Garut siap menerima perwakilan GAM dalam audiensi yang akan digelar pada Rabu, 25 Juni 2025, pukul 11.00 WIB di ruang rapat Setda Garut.

Baca Juga:  Dua Ribu Buruh yang ikut Aksi May day 2025, Telah Kembali ke Kota Garut

“Bupati siap menerima Aliansi pada hari Rabu jam 11 siang di ruang rapat Setda. Mari kita audiensi nanti bersama Bupati pada hari Rabu tanggal 25 Juni,” ujar Ayi Suryana.

Aksi ini ditutup dengan seruan Ustaz Isur bahwa GAM akan terus mengawal isu ini hingga ada tindakan nyata dari pemerintah.

“Ini baru awal. Jika dalam audiensi mendatang mereka tetap tidak hadir, maka kami akan menggelar aksi yang lebih besar, lebih masif, dan tidak akan berhenti sampai ada komitmen nyata dari pemimpin daerah,” pungkasnya. [JB]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *