GARUT, JABARBICARA.COM – Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5.0 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB. Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempa terletak di darat pada koordinat 7,23° LS dan 107,65° BT, sekitar 25 km tenggara Kabupaten Bandung, dengan kedalaman 10 km.
Dampak dari gempa ini dirasakan hingga wilayah Kabupaten Garut, menyebabkan kerusakan pada 233 unit rumah, 10 fasilitas pendidikan, dan 6 tempat ibadah.
Kepala BPBD Kabupaten Garut, dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa tim tanggap darurat langsung dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak di 6 kecamatan dan 17 desa untuk melakukan penilaian awal kerusakan dan memberikan bantuan darurat.
Lokasi terdampak di Garut:
1. Kecamatan Pasirwangi
2. Kecamatan Sukaresmi
3. Kecamatan Tarogong Kaler
4. Desa Cibiuk
5. Kecamatan Cisurupan
6. Kecamatan Samarang
Total 17 desa di wilayah tersebut mengalami dampak kerusakan.
Berdasarkan data awal BPBD, tidak ada korban jiwa (MD: Nihil), namun tercatat satu orang mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan medis.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh, juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Pastikan tempat tinggal aman sebelum kembali masuk ke rumah. Periksa bangunan dan hindari yang mengalami keretakan atau kerusakan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mendapatkan informasi hanya dari sumber resmi seperti BMKG melalui media sosial atau website resmi.
Kerugian dan Penanganan Awal Mengenai kerugian materiil, Aah Anwar menyebutkan bahwa saat ini pendataan masih berlangsung.
“Tim assessment sedang melakukan evaluasi terhadap kerusakan bangunan dan fasilitas umum. Selain itu, kebutuhan mendesak warga terdampak seperti makanan, air, dan tempat tinggal sementara menjadi prioritas utama dalam penanganan ini,” ucapnya.
Upaya BPBD Garut:
1. Pendataan Kerusakan dan Korban: Tim melakukan survei untuk mengidentifikasi kerusakan infrastruktur dan jumlah korban.
2. Koordinasi dengan Pihak Terkait: BPBD berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, lembaga bantuan, dan relawan untuk memastikan respon yang cepat.
3. Edukasi dan Informasi: Sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah keamanan menghadapi gempa, termasuk potensi gempa susulan.
4. Monitoring dan Evaluasi:
Proses evaluasi berkala untuk menilai situasi di lapangan dan memastikan langkah-langkah penanganan berjalan sesuai kebutuhan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terbaru dari sumber resmi, khususnya mengenai kemungkinan gempa susulan.(***)