JABARBICARA.COM<span;> – Di tengah cuaca panas yang menyengat, penggunaan air conditioner (AC) menjadi solusi utama untuk menciptakan suasana nyaman.
AC efektif menurunkan suhu dan kelembapan, membantu meredakan teriknya cuaca dan mengurangi keringat berlebih.
Namun, penting untuk menyadari bahwa penggunaan AC secara berlebihan dapat memiliki efek samping yang merugikan.
Salah satunya adalah hilangnya kelembapan dari kulit, rambut, hidung, dan tenggorokan. Kekeringan ini dapat memengaruhi selaput lendir tubuh, yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap bakteri dan virus.
Akibatnya, mereka yang menghabiskan banyak waktu di ruangan ber-AC rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti pilek, batuk, dan penurunan kekebalan tubuh.
Selain itu, berjam-jam di ruangan ber-AC dapat menyebabkan kelesuan dan dehidrasi.
Istirahat teratur dari penggunaan AC dapat membantu mencegah udara menjadi terlalu kering.
Kanal kesehatan Times of India melansir, penggunaan AC dalam jangka panjang dapat menyebabkan:
• Kulit Kering: Berkurangnya kelembapan di udara dapat menyebabkan kulit terasa bersisik dan gatal.
• Mata Kering: Orang yang sudah mengalami masalah mata kering mungkin mengalami gejala yang lebih parah.
• Produksi Minyak Berkurang: Kurangnya keringat dapat menyebabkan kulit kusam dan dehidrasi.
• Gangguan Kulit: Kondisi seperti eksim, rosacea, dan psoriasis dapat memburuk.
• Penuaan Dini: Kulit kering kehilangan elastisitasnya, yang menyebabkan timbulnya kerutan dini.
• Kerusakan Rambut: Minyak alami yang melindungi rambut hilang, membuat rambut rapuh.
• Alergi dan Infeksi: Sistem AC dapat menyebarkan alergen seperti debu, serbuk sari, dan jamur, yang menyebabkan ruam dan alergi.
Kualitas udara di lingkungan ber-AC buruk
Menurut Dr. Sneha Tirpude, MD, DNB, Konsultan Kedokteran Paru dan Dokter Spesialis Paru, Ruby Hall Clinic, India menjelaskan buruknya kualitas udara di ruangan AC.
“Kualitas udara di lingkungan ber-AC bisa buruk karena ventilasi silang yang terganggu, dan filter yang tidak bersih yang menjadi tempat berkembang biaknya jamur,” katanya.
“Jika seseorang membawa infeksi, penyakitnya dapat menular karena ventilasi yang buruk. Tidak ada salahnya duduk sebentar. Namun, orang yang alergi, orang yang mengalami imunosupresi, dan orang yang sudah sakit lebih rentan.”
“Tingkat kelembapan dan udara yang tidak mengalir akan menumbuhkan alergen seperti tungau debu, jamur, serangga dalam jumlah yang lebih banyak sehingga meningkatkan alergi dan terkadang dapat menyebabkan radang paru hipersensitif,” pungkasnya.
Sumber : TribunHealth.com