Kopi Garut Harus Jadi Milik Orang Garut !!

Garut130 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM- Menyikapi pemberitaan dimedia sosial yang mana ada kejadian ditangkapnya pelaku penggelapan kopi di Kabupaten Garut dengan angka kerugian yang cukup besar. Kejadian tersebut merupakan kejadian langka yang akhirnya membuka mata mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Garut ternyata besarnya potensi hasil panen kopi yang berasal dari daerah Garut yang masih mengalir dan dikuasai oleh perngusaha/Perusahaan dari luar Kabupaten Garut. [04/07/2025]

Apa positifnya bagi kita selaku orang Garut?
Ada yang tahu Sejarah awalnya kopi garut?
Jadi begini masuknya kopi ke Garut tidak bisa terlepas dari masuknya kopi ke daerah Priangan. Tanaman kopi pertama kali dibawa oleh Belanda untuk dibudidayakan di Batavia sekitar tahun 1696. Namun, usahanya gagal.

Banner Iklan 4
Banner Iklan
Banner Iklan 1
Banner Iklan 2

Kemudian dilakukan pad atahun 1700-an di tanah Priangan dan memberikan hasil yang memuaskan. Satu abad berikutnya, Belanda menjadikan daerah Priangan sebagai penghasil kopi terbesar dan terbaik di dunia.

Baca Juga:  Sejumlah 11 Rumah Rusak Diterjang Hujan Deras serta Angin Kencang di Garut

Konsumsi kopi terus meningkat, sehingga Belanda pun meningkatkan penanaman pohon kopi di Priangan, salah satunya Garut. Awal abad 19, tanah Pasundan menjadi produsen kopi yang menghasilkan separuh dari total produksi kopi di dunia. Hal tersebut tentu membuat Belanda senang. Namun, berbeda dengan penduduk pribumi. Bagi mereka, industri kopi sangat pahit karena pada masa itu digunakan sistem kerja paksa kopi atau dikenal Preanger Stelsel.

Berbicara sejarah kopi digarut merupakan sejarah perjalanan panjang salah satu produk unggulan Garut, akan tetapi saat ini kopi local garut mulai meredup dikalangan penikmat kopi dan produsen local garut disebabkan kelangkaan dan mahalnya harga bahan baku kopi.

Mahalnya harga biji kopi disebabkan rendahnya sosilisasi dan pengawasan dari pemerintah Kabupaten Garut dan dominasi Perusahaan besar yang beroperasi diKabupaten Garut, adanya pengepul nakal ke petani beli murah ke Perusahaan dijual mahal.
Kami dari Gerakan Pemuda Al Washliyah Garut menyikapi permasalahan tersebut sangat cukup miris dan prihatin.

Baca Juga:  Pj. Bupati Garut Apresiasi Atlet Berprestasi dan ASN di Peringatan HAORNAS ke-41

Ada beberapa aspek kajian kami terhadap kejadian tersebut yaitu:

  1. Membuktikan bahwa kopi yang merupakan produk unggulan Garut dijual dan dikapitalisasi oleh pengusaha/Perusahaan dari luar Garut, artinya yang menampung kopi baik cerry,greenbean itu adalah pengusaha luar Garut. Dengan angka 760juta dengan quantity 7,9ton merupakan angka fantasis bisa dibayangkan jika selama 6bulan masa panen kopi banyak sekali tersaksi pembelian kopi kepada petani Garut oleh para pemain pengusaha luar Garut.
  2. Membuktikan bahwa para petani ataupun para pengepul dikabupaten garut lebih cenderung menjual kepada pengusaha diluar garut, meskipun harga jual bisa diatas rata2 akan tetapi kami menyimpulkan belum tentu para petani yang menanam kopi merasakan hasilnya.
  3. membuktikan bahwa jika penjualan kopi local garut didominasi oleh pengusaha luar garut maka perputaran uang dikabupaten garut tidak ada sama sekali dampak ekonomi kepada daerah garut.
  4. membuktikan bahwa tidak ada regulasi dan dari pemerintah kabuapten garut terhadap fenomena produk local garut yang konon katanya diluar garut dan diluar negeri kopi garut merupakan kopi dengan cita rasa yang paling enak disbanding kopi daerah lain. Pentingnya regulasi tentang peredaran kopi local garut akan berdampak terhadap kesejahteraan para petani dan pengusaha local garut sehingga akan menyebabkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah garut.
Baca Juga:  Bupati Garut Tinjau Ruas Jalan Panggalih-Karangsewu dan Letakkan Batu Pertama GOR Desa

Maka dengan ini kami dari Gerakan Pemuda Al-Washliyah Kabupaten Garut menuntut kepada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Garut dan DPRD Kabupaten Garut untuk segera melakukan dan menerbitkan regulasi baik perbup, SK Bupati dan peraturan lainnya terkait peredaran kopi local garut yang saat ini sangat memprihatinkan bagi petani local daerah garut.

“Kami juga menuntut agar pemerinah kabupateh garut melakukan pembinaan total kepada parapetani kopi agar tidak sembarangan menjual kepada pengusaha dari luar daerah garut.” Ujar Pirman Setiadi selaku Ketua Gerakan Pemuda Al-Washliyah Garut. [JB]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *