Hari Tani Nasional 2025: Tani Merdeka Indonesia Kukuhkan Komitmen Prabowoisme untuk Swasembada Pangan

Indramayu119 Dilihat

INDRAMAYU, JABARBICARA.COM – Peringatan Hari Tani Nasional 2025 di Kabupaten Indramayu menjadi momentum penting bagi gerakan petani Indonesia. Acara yang digelar di Kecamatan Kandanghaur ini berlangsung konstruktif dan penuh makna, menandai penguatan komitmen Tani Merdeka Indonesia dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto di sektor pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat H. Yudi Kurniawan secara resmi melantik pengurus DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Indramayu. Prosesi pelantikan turut disaksikan oleh Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B.Eng., M.M., MBA, dan Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir.

Sekretaris DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gerindra, Dede Kusdinar, S.E., menegaskan bahwa Hari Tani Nasional tidak hanya menjadi peringatan historis, tetapi juga panggilan untuk memperkuat peran petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional.

“Sebagai organisasi yang menganut Prabowoisme, Tani Merdeka Indonesia secara aktif mendukung dan mengawal program Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya jelas: mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Wamentan RI, Sudaryono, dalam sambutannya, Rabu (24/09/2025).

Dukungan Pemerintah Daerah

Acara tersebut juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Indramayu. Bupati Indramayu, Lucky Hakim, hadir dan menyampaikan apresiasi atas kiprah Tani Merdeka Indonesia dalam mengawal program ketahanan pangan nasional. Dalam sambutannya, Lucky menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, petani, dan organisasi masyarakat untuk menjaga Indramayu sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Barat.

Sementara itu, Wakil Bupati Indramayu, yang juga Penasehat Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Indramayu, Syaefudin, menekankan pentingnya penguatan peran pertanian dalam menghadapi tantangan hama, khususnya serangan tikus yang kerap meresahkan petani.

“Kami mendorong langkah-langkah kolaboratif untuk menekan serangan hama tikus, mulai dari penyediaan sarana pengendalian hingga edukasi kepada kelompok tani. Ketahanan pangan dimulai dari perlindungan hasil panen,” ujar Syaefudin.

Agenda Besar Pembangunan Pertanian

Dalam paparannya, Ketua DPW H. Yudi Kurniawan menyoroti sejumlah program prioritas nasional di sektor pertanian yang tengah diakselerasi pemerintah:

Optimalisasi dan Pencetakan Sawah Baru: Pemerintah mengembangkan lahan pertanian skala besar, termasuk di Papua Selatan, dan melakukan pencetakan sawah baru untuk memperluas area produksi pangan.

Pembangunan Infrastruktur Pertanian: Perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi digenjot untuk memastikan pasokan air, disertai pembangunan jalan dan dermaga pendukung.

Pengadaan Alsintan Modern: Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) diberikan kepada kelompok tani guna mempercepat proses panen dan meningkatkan efisiensi.

Distribusi Pupuk dan Benih Unggul: Pemerintah menjamin distribusi pupuk bersubsidi yang lancar dan pengawasan ketat agar terhindar dari manipulasi harga, serta menyediakan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas.

Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menambahkan bahwa dukungan organisasi tidak hanya berhenti pada peningkatan produksi, tetapi juga pada perlindungan hak-hak petani. “Kami memastikan program pemerintah benar-benar menyentuh akar rumput, termasuk pembelaan terhadap kepemilikan lahan dan pemberantasan mafia tanah,” tegasnya.

Peningkatan Kesejahteraan dan Regenerasi Petani

Dede Kusdinar menyoroti pentingnya kebijakan pemerintah yang berpihak langsung pada petani, seperti:

Jaminan Harga Komoditas: Pemerintah menjamin stabilitas harga gabah dengan skema pembelian langsung oleh Bulog untuk memutus rantai tengkulak.

Pembinaan dan Pendampingan: Tani Merdeka membentuk jaringan pembinaan hingga tingkat desa agar program tepat sasaran.

Pengembangan Petani Milenial: Program pelatihan generasi muda menjadi petani modern melalui pembentukan Brigade Pangan sebagai pengelola lahan pertanian modern.

Diversifikasi dan Ketahanan Pangan

Program diversifikasi pangan juga menjadi fokus, termasuk pengembangan pangan non-beras seperti sagu dan sorgum, pembangunan lumbung pangan daerah, hingga peremajaan perkebunan rakyat (replanting) untuk meningkatkan produksi dan penyerapan tenaga kerja.

Refleksi UU Pokok Agraria

Di penghujung acara, Don Muzakir mengingatkan bahwa Hari Tani Nasional juga bertepatan dengan peringatan lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, yang menjadi dasar hukum reforma agraria. Ia menegaskan pentingnya pelaksanaan reforma agraria secara konsisten untuk memastikan keadilan akses lahan bagi petani.

Acara yang dihadiri ratusan petani, tokoh masyarakat, dan jajaran pemerintah daerah ini menegaskan posisi Tani Merdeka Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperjuangkan kedaulatan pangan nasional. Indramayu, sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Barat, diharapkan menjadi contoh keberhasilan implementasi program-program tersebut. [JB]

Baca Juga:  7th Anniversary IWO Indonesia 2025, Perkokoh Komitmen Sebagai Jurnalis Terpercaya

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *