Tani Merdeka Indonesia Gelar Pendidikan Politik di Garut, Dede Kusdinar Ajak Petani Dukung Program Prabowo dan Sinkronisasi dengan MBG

Garut148 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM — Sekretaris Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat sekaligus anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra, Dede Kusdinar, menegaskan bahwa kaum tani memiliki peran penting dalam keberhasilan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam bidang kedaulatan pangan nasional.

Hal itu disampaikan Dede saat menghadiri Pendidikan Politik Petani Tani Merdeka Indonesia yang diselenggarakan di Desa Pasirwangi, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Sabtu (2/11/2025).

IMG-20251027-WA0189
IMG-20251022-WA0027
Polish_20251022_100850314
20251021_230301

Kegiatan ini diikuti oleh pengurus DPC dan perwakilan Tani Merdeka dari berbagai kecamatan di Kabupaten Garut. Turut hadir pula Ketua DPD Satria Kabupaten Garut, Yudi Darajat, yang mewakili elemen pemuda dalam barisan perjuangan rakyat.

“Prabowoisme adalah Jalan Kedaulatan Petani”

Dalam arahannya, Dede Kusdinar menyebut bahwa perjuangan Tani Merdeka berakar pada Prabowoisme, yaitu ajaran dan pandangan hidup Prabowo Subianto tentang kedaulatan rakyat atas tanah, air, dan pangan.

“Tani Merdeka Indonesia ini adalah bagian dari gerakan besar untuk membangun kedaulatan pangan. Prinsip Prabowoisme menuntun kita agar tanah, air, dan pangan dikuasai oleh rakyat, bukan oleh oligarki,” ujar Dede Kusdinar di hadapan ratusan peserta.

Ia menambahkan, ke depan Tani Merdeka akan menjadi garda pendukung program hilirisasi pangan dan ekonomi desa yang diusung Presiden Prabowo. Petani diharapkan tak hanya menjadi penghasil bahan mentah, tetapi juga bagian dari rantai industri pangan nasional.

“Petani harus ikut menikmati hasil dari keringatnya sendiri. Kita dorong hilirisasi di tingkat desa agar hasil tani bisa diolah, dikemas, dan disalurkan ke pasar modern, termasuk ke dapur industri seperti MBG,” katanya.

Sinkronisasi Program Tani Merdeka dan MBG

Dalam kesempatan itu, Dede juga menyoroti pentingnya sinkronisasi program antara Tani Merdeka Indonesia dan Manajemen Bisnis Garut (MBG).
Menurutnya, MBG yang kini tengah dikembangkan di Kabupaten Garut sebagai sistem ekonomi daerah berbasis koperasi dan UMKM, harus membuka ruang kemitraan bagi petani lokal.

“Kami akan sinkronkan program Tani Merdeka dengan MBG agar kebutuhan dapur MBG bisa dipenuhi langsung oleh petani kita. Jadi, petani tidak lagi menjual ke tengkulak, tapi langsung ke sistem ekonomi Garut sendiri,” jelas Dede.

Sinergi tersebut diharapkan dapat menciptakan rantai pasok lokal antara petani, koperasi, dan lembaga distribusi daerah, sehingga hasil pertanian Garut bisa terserap optimal dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Perjuangan Nyata untuk Petani

Ketua Tani Merdeka Kabupaten Garut, H. Mamat Acek, menyampaikan bahwa organisasi ini bukan hanya wadah formal, tetapi gerakan nyata untuk memperjuangkan hak-hak petani.

Ia menegaskan bahwa Tani Merdeka fokus pada advokasi harga hasil panen, pengawalan distribusi pupuk dan benih bersubsidi, serta pemberantasan mafia tanah dan pangan.

“Kita ingin petani hidup sejahtera, bukan sekadar bertahan. Petani harus mendapatkan harga yang adil, pupuk tepat waktu, dan lahan yang aman dari mafia,” tegasnya.

Mamat juga menambahkan, Tani Merdeka siap bekerja sama dengan MBG dan pemerintah daerah untuk menggerakkan lahan tidur menjadi lahan produktif dan memperkuat produksi lokal berbasis desa.

Satria Garut Dukung Gerakan Petani

Ketua DPD Satria Kabupaten Garut, Yudi Darajat, turut memberikan dukungan terhadap gerakan Tani Merdeka. Ia menyebut bahwa perjuangan petani adalah perjuangan ideologis yang sejalan dengan semangat nasionalisme ekonomi yang kini didorong Presiden Prabowo.

“Kami dari Satria akan selalu hadir bersama petani. Ini bukan sekadar program, tapi gerakan rakyat untuk kemandirian bangsa,” ujar Yudi.

Kedaulatan Pangan Dimulai dari Desa

Kegiatan pendidikan politik di Pasirwangi ini menandai langkah awal konsolidasi Tani Merdeka di tingkat akar rumput. Para peserta sepakat bahwa keberhasilan Indonesia menuju kedaulatan pangan hanya dapat tercapai jika petani ditempatkan sebagai pusat kebijakan pembangunan.

“Dari Garut, dari Pasirwangi, kita mulai gerakan besar ini. Petani kuat, bangsa berdaulat,” tutup Dede Kusdinar dengan lantang disambut tepuk tangan para peserta. [JB]

Baca Juga:  Apresiasi dan Dukungan Dede Kusdinar, S.E., Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat & Sekretaris Jenderal Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *