PDIP Walk Out dari Paripurna DPRD Garut, Dadan Wahdiansyah: “Ada Apa? Ini Pengkerangkengan Terhadap PDIP”

Daerah, Garut148 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM — Suasana Paripurna DPRD Kabupaten Garut memanas setelah Fraksi PDI Perjuangan memilih keluar dari ruang sidang (walk out) pada Senin (17/11/2025). Anggota DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Dadan Wahdiansyah, S.Ip., menyampaikan penjelasan tegas terkait alasan fraksinya mengambil langkah tersebut.

Dadan menuturkan bahwa sejak awal fraksi PDIP berupaya menghargai konstitusi dan aturan persidangan. Namun, paripurna kali ini dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sidang yang seharusnya dimulai pukul 10.00 WIB namun sampai jam 11.30 belum dimulai, sementara anggota fraksi sedang mengambil berkas-berkas pendukung.

Ketegangan muncul ketika fraksi PDIP tidak diberi konfirmasi terkait mekanisme penyampaian pandangan umum apakah akan disampaikan langsung atau hanya diserahkan secara simbolis. Padahal, menurut Dadan, pandangan umum fraksi merupakan bagian penting dari proses legislasi, berisi masukan hasil reses, rapat Badan Anggaran, serta pembahasan di Pansus 1 dan 2 terkait rancangan perda.

“Pandangan fraksi itu buah masukan, hasil kerja PDI Perjuangan yang harus disampaikan di forum terhormat ini. Di dalamnya ada suara masyarakat, hasil reses, dan catatan-catatan penting untuk perbaikan Garut,” tegasnya.

Namun kesempatan itu tak kunjung diberikan. Intrupsi yang diajukan pun tidak direspons oleh pimpinan sidang yang dipimpin oleh Ayi Suryana.

“Ini pengkerangkengan terhadap PDIP. Pertanyaan besar: ada apa? Mengapa kami tidak dianggap sebagai fraksi di DPRD Garut?” ujarnya.

Baca Juga:  Mamah Muda di Garut Ditahan Polisi, Diduga Gelapkan Uang Arisan Online

Dadan bahkan menyebut bahwa pimpinan sidang pada hari itu cacat secara prosedur karena tidak memberikan hak fraksi untuk menyampaikan pandangannya.

Secara politik, PDIP menganggap tindakan ini sebagai bentuk pengabaian terhadap salah satu fraksi yang memiliki suara sah di parlemen. PDIP memastikan akan melaporkan insiden tersebut kepada Ketua Fraksi serta membahas langkah-langkah politik selanjutnya.

Ketika ditanya soal posisinya sebagai pendukung pasangan Syakur–Putri, Dadan menilai kejadian ini sarat kepentingan.

“Kami sebagai pendukung saja tidak diberi kesempatan. Ada apa? Ini kepentingan politik. Kalau saya berpikir, maaf, ini ada yang sedang cari muka,” ucap Dadan mengarah pada pimpinan sidang.

Ditanya lebih lanjut siapa yang dimaksud, Dadan menjawab singkat:

Baca Juga:  DPC GMNI dan PC PMII Garut Desak DPRD Segera Bentuk Pansus BUMD

“Ya yang memimpin sidang hari ini.”

Fraksi PDI Perjuangan menegaskan bahwa mereka keluar dari paripurna sebagai bentuk protes terhadap proses sidang yang dinilai tidak adil dan tidak menghargai mekanisme penyampaian pandangan umum fraksi. [JB]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *