Berbagai varian jus, mulai dari buah lokal seperti jeruk dan mangga hingga buah impor seperti kiwi dan blueberry, banyak digemari karena rasanya yang segar dan manfaatnya bagi kesehatan.
Para ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi jus buah tanpa tambahan gula agar manfaat alaminya tetap terjaga. Kandungan gula alami pada buah sudah cukup untuk memberikan rasa manis, sekaligus mengurangi risiko diabetes dan obesitas yang sering dikaitkan dengan konsumsi gula berlebihan.
Beberapa jus, seperti jus jeruk dan apel, bahkan disebut mampu meningkatkan daya tahan tubuh karena tingginya kandungan vitamin C. Di tengah kesibukan masyarakat modern, kehadiran bisnis jus buah kemasan menjadi solusi praktis.
Banyak produsen kini menawarkan jus segar dalam botol dengan label “tanpa pengawet” dan “organik” untuk menarik konsumen yang peduli kesehatan.
Namun, konsumen disarankan tetap membaca komposisi produk untuk memastikan kualitas bahan baku dan kadar gula yang digunakan.
Meski populer, konsumsi jus buah juga memiliki kontroversi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa meminum jus secara berlebihan dapat mengurangi asupan serat alami dari buah utuh. Oleh karena itu, para ahli tetap merekomendasikan untuk mengonsumsi buah utuh secara langsung sebagai alternatif yang lebih sehat.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, permintaan akan jus buah diperkirakan terus meningkat.
Tren ini juga mendorong inovasi dalam industri minuman, seperti pengembangan jus campuran dari buah dan sayur untuk menawarkan manfaat gizi yang lebih beragam. Jus buah pun tidak hanya menjadi minuman, tetapi juga simbol gaya hidup sehat di era modern. [***]