GARUT, JABARBICARA.COM – Satu tahun pemerintahan Prabowo – Gibran dinilai belum menunjukkan arah keberpihakan yang jelas terhadap rakyat. Dalam catatan DPC GMNI Garut, berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah masih jauh dari cita-cita keadilan sosial dan semangat Trisakti Bung Karno.
Melalui pernyataannya, Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar DPC GMNI Garut, Bung Maul, menyebut bahwa pemerintahan saat ini gagal menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat kecil. “Kebijakan ekonomi nasional masih didominasi oleh kepentingan korporasi besar, bukan kepentingan rakyat. Pemerintah seolah lupa pada amanat konstitusi dan semangat kerakyatan yang menjadi dasar berdirinya bangsa ini,” ujarnya.
Berdasarkan hasil kajian dan pengamatan GMNI Garut selama satu tahun, ditemukan berbagai persoalan mendasar yang menggambarkan lemahnya kinerja pemerintahan, antara lain:
Krisis ekonomi rakyat, ditandai dengan naiknya harga kebutuhan pokok dan rendahnya daya beli masyarakat.
Masalah pangan dan pertanian, di mana kebijakan impor justru melemahkan petani lokal.
Maraknya korupsi di tubuh pemerintahan, yang menunjukkan lemahnya komitmen moral dan integritas.
Kasus pelanggaran HAM yang belum tuntas, seperti penanganan kekerasan aparat terhadap warga sipil.
Pembangunan IKN yang dinilai mengabaikan kebutuhan dasar rakyat di daerah lain.
Kemunduran demokrasi, dengan maraknya pembatasan ruang gerak mahasiswa dan aktivis.
Menurut Bung Maul, semua itu menjadi tanda bahwa pemerintahan Prabowo–Gibran belum berpihak kepada rakyat. Ia menegaskan, “Negara seharusnya berdiri di atas penderitaan rakyat, bukan di atas kepentingan segelintir elit. Ketika keadilan sosial dikhianati, maka perjuangan mahasiswa harus kembali menyala.”
GMNI Garut menyerukan kepada seluruh elemen mahasiswa untuk terus mengawal jalannya pemerintahan dengan semangat Marhaenisme memperjuangkan rakyat kecil, menegakkan keadilan, dan menjaga kedaulatan bangsa. “Kami akan terus bersuara dan berdiri bersama kaum marhaen. Kritik bukan berarti benci, tetapi bentuk cinta kami kepada republik ini,” tegas Bung Maul menutup pernyataannya. [JB]
