PIP dan Dapodik Bermasalah, SDN 1 Tegalpanjang Sucinaraja Diduga Lakukan Manipulasi Data…!!!

Garut626 Dilihat

GARUT, JABARBICARA.COM — Di awal tahun 2025, sejumlah wali murid di SDN 1 Tegalpanjang Sucinaraja mengendus dugaan indikasi sejumlah penyimpangan di lingkungan pendidikan SDN 1 Tegalpanjang kecamatan Sucinaraja kabupaten Garut, Terutama terkait tidak transparannya penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) tahun anggaran, 2021, 2022 dan 2023 selain itu praktik manipulatif data yang dikirimkan kepada kementerian mulai terkuak.

Salah satu Wali Murid berinisial (RK) dan (UD) kepada media melalu aplikasi perpesanan, menyampaikan, coba dikonfirmasi kang di SDN 1 Tegalpanjang Sucinaraja, SOAL PIP . terindikasi,
1. PIP dimulai 2021, siswa/ orang tua siswa tidk menerima. Pas th. 2023 beberapa orang tua siswa penasaran tentang PIP, datang ke Bank penyalur minta di print, pas sudah tercetak ternyata dana PIP sudah cair dan ada yang mengambil oleh pihak sekolah.
2. Pihak sekolah ber alibi itu sudah dikembalikan, ke dewan yang bersangkutan. Alibi ke 2 di balikkeun ( kembalikan) ka Dewan 40%, dan yang 60% ku sakola dengan alibi untuk membangun pasilitas sekolah.
3. Terus, ada yang sudah turun buku PIP tapi, di ambil kembali oleh pihak sekolah dengan alibi belum turun dana PIP nya. Pas ditanya mau diambil buku PIP na teu (Tidak) dikasihkeun. coba datang ke Sekolah. Konfirmasi kang,…… termasuk buku rekening anak saya tidak dikasihkan, demikian informasi melalui pesan singkat dari salah satu wali murid yang di terima Redaksi.

Untuk pemberitaan yang berimbang Team Media mendatangi SDN 1 Tegalpanjang pada hari Senin 17 Maret 2025, pada pukul 07.00 WIB s/d Pukul 08.00 WIB, Namun Nunung Sulastri selaku Kepala Sekolah belum bisa ditemui, dihubungi melalui Aplikasi WhatsApp Nunung Sulastri besok saja kesekolah, nanti biar data datanya di jelaskan sama pihak guru yang menangani, ditanya siapa guru yang menangani Nunung menjawab Anjani guru yang menangani PIP dan dia juga selaku operator sekolah, untuk PIP pengambilan oleh siswa dan orang tua siswa, memang beberapa waktu lalu ada orang tua komplain terkait PIP, jelas Nunung.

Baca Juga:  Bupati Garut Ikuti Panen Raya Serentak 14 Provinsi, Tekankan Perhatian pada Petani

Pada hari Selasa 18 Maret 2025, Wartawan menemui Nunung Sulastri selaku Kepala Sekolah dan Anjani selaku Operator sekolah dan juga guru yang menanganj PIP.

Nunung Sulastri selaku Kepala Sekolah menjelaskan, kondisi sekolahnya merupakan salah satu sekolah terbaik di Sucinaraja, saya ini sebentar lagi pensiun hanya satu tahun setengah, sekolah kami sangat disiplin, termasuk dalam penggunaan dana BOSP, dalam Arkas juga pembelanjaan sekolah selalu ada dan sesuai dengan Arkas, bahkan setiap tahun selalu dijadikan sampel pemeriksaan oleh Inspektorat, saya juga jengkel kenapa sekolah ini selalu dijadikan sampel pemeriksaan, seharusnya Inspektorat kalau mau periksa yach periksa semua sekolah di Sucinaraja, periksa pembelanjaan pembelanjaan BOSP di setiap sekolah apa sesuai, sekolah ini ada 2 sekolah dalam satu komplek, SDN 1 dan 2 Tegalpanjang, kekurangan sekolah sebelah selalu tertutup oleh sekolah kami yang disiplin, jelas Nunung Sulastri seolah ingin mengalihkan perhatian wartawan agar tidak fokus kepada konfirmasi.

Baca Juga:  Pilkada 2024: KPU Garut Gelar Rapat Koordinasi, Target Sortir Surat Suara Selesai dalam 7 Hari

Wartawan kembali menanyakan PIP dan sejumlah data, Nunung Sulastri kembali menjelaskan, untuk PIP pihak sekolah hanya membantu aktivasi, namun memang pada saat Pandemi Covid 19, pencairan PIP dilakukan secara kolektif jelas Nunung. Memang ada beberapa siswa yang mendapat PIP namun saldo dibanknya memang kosong kamipun tidak tahu.

Ditanya jumlah penerima PIP tahun 2021, 2022 dan 2023, Nunung bersama Anjani memperlihatkan sejumlah dokumen dan jumlah data penerima, sepentas catatan dokumen tidak semuanya diambil oleh wali murid, beberapa kolom kosong tidak ditandatangani oleh wali murid. Jumlah penerima sekitar 60-70 siswa penerima PIP dari tahun 2021, 2022 dan 2023. Namun dalam web kementerian jumlah penerima PIP di SDN 1 Tegal Panjang untuk tahun 2021 sebanyak 107 siswa dengan total bantuan sebasar Rp 42.975.000,00 (Empat puluh dua juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) untuk tahun 2022 jumlah penerima PIP sebanyak 122 siswa dengan total bantuan sebesar Rp 50. 850.000,00- (Lima Puluh Juta Delapan Ratus Lima Puluh ribu rupiah) dan ditahun 2023 jumlah penerima PIP sebanyak 93 Siswa dengan total bantuan sebesar Rp 38.025.000,00- (Tiga puluh delapan juga dua puluh lima ribu rupiah). Dokumen penerima PIP dan data dalam Web Kementerian jauh berbeda.

Sementara itu Anjani oprerator sekolah mendapat SK dari kepala sekolah sejak tahun 2022, menjelaskan, saya jadi operator sejak dari tahun 2022, yang menginput data dan upload data saya sendiri, papar Anjani, namum ketika di tanya kenapa data di Dapodik berbeda , dalam Dapodik operator sekolah masih tercantum Raden Sofyan, guru yang telah lama pensiun, karena kata operator kecamatan tidak apa apa tercantun data operator yang sudah pensiun juga, kilah Anjani.

Baca Juga:  Komitmen Cawabup Garut, Yudi NL dengan Mugart di Ponpes Sadang Lebak Garut

Terindikasi tidak jelasnya data dan program PIP yang terjadi di SDN 1 Tegalpanjang dikarenakan tidak profesionalnya dalam tata kelola administrasi, dugaan manipulasi data dengan masih mencantumkan data operator yang telah lama pensiun, sehingga menimbulkan kerugian para siswa penerima PIP, selain itu sebagian dana PIP yang cair diduga dipungut oleh pihak pihak tertentu dengan bermacam dalih.

Untuk melengkapi bahan pemberitaan agar berimbang, Media menghubungi Abdul Rokib selaku Ketua Komite Sekolah SDN 1 Tegal panjang, Rokib yang juga mantan kepala sekolah dan kini juga aktif menjadi Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wanaraja saat di hubungi media, Selasa (18/03/2025), Abdul Rokib menjawab “punteun nju awon sinyal ke we Bp Rapat Hla di Desa ke nyambung deui tapi Atos paham“. (maaf sinyal jelek, nanti saja Bapak Rapat Dulu di Desa, Tapi sudah paham ) kemudian beberapa saat dihubungi kembali , Rokib menjawab Hapunteun tadi nuju dijalan katasikeun ( Maaf tadi di jalan arah Tasik)

Sampai berita ini di turunkan Abdul Rokib ketua Komite Sekolah SDN 1 Tegalpanjang belum bisa ditemui dikarenakan masih di Tasikmalaya. [Jb]

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *