Bikin Macet Lalu Lintas, Dedi Mulyadi Larang Masyarakat Jawa Barat Minta Sumbangan Pembangunan Masjid di Jalan Raya

Jabar213 Dilihat

BANDUNG, JABARBICARA.COM – Sering kita menjumpai ada kotak amal atau kotak sumbangan yang diletakkan di tengah jalan raya. Bentuknya bisa beda-beda, ada yang pakai kotak amal, ada yang menggunakan drum besar dan menggunakan jaring ikan atau seseorang yang berjaga untuk menerima lemparan sumbangan dari pengguna jalan.

Praktik demikian biasanya dilakukan untuk pembangunan rumah ibadah baik masjid atau musholla. Bisa juga saat kondisi bencana datang sehingga masyarakat sekitar meminta sumbangan dari pengguna jalan.

Terkait dengan praktik demikian, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi melarang masyarakat Jawa Barat untuk meminta-minta sumbangan atau menggalang dana di jalan raya. Hal tersebut dikarenakan peminta-minta sumbangan di tengah jalan membuat arus lalu lintas jadi terganggu.

Baca Juga:  Pemda Kota Bandung Fokuskan Kewaspadaan Terhadap Cuaca Ekstrem

Menurut Dedi, kegiatan meminta sumbangan di jalan telah menyebabkan kemacetan dan berpotensi menciptakan trauma bagi pengguna jalan. Dedi mencontohkan kasus penggalangan dana untuk pembangunan Masjid Al- Abror di Desa Cisande, Sukabumi, yang dilakukan di tengah jalan.

Konten tersebut juga ia bagikan di video Reels Instagram pribadinya. Dalam video terlihat Dedi Mulyadi menegur seseorang yang sedang meminta sumbangan di tengah jalan raya.

Bahkan kelompok yang meminta sumbangan untuk pembangunan masjid itu sampai meletakkan rubber cone atau segitiga pembatas di tengah jalan raya. Situasi lalu lintas di sekitar juga terlihat padat dan semrawut.

“Ini kan jalannya macet pak. Jalur jalan nasional, jalurnya jadi macet. Kalau bapak buka (posko sumbangan) disini, menambah kemacetan,” kata Dedi Mulyadi. dilansir jawapos

Baca Juga:  Turnamen Futsal YAAM & Karangtaruna Babakanloa Resmi di Tutup, Ini Daftar Juarany

Seorang pria yang bertugas menjaga posko penerima sumbangan tersebut menjawab bahwa kegiatan meminta sumbangan di jalan raya terpaksa dilakukan untuk membangun masjid. Karena warga sudah mentok (biayanya), jadi terpaksa meminta di jalan raya.

“Kalau terus begini, ini macet pak. Bapak niatnya membangun tempat ibadah, tapi caranya mengganggu orang. Nah kira-kira pantas nggak?” tanya Dedi Mulyadi.

Kemudian Dedi Mulyadi melanjutkan melihat masjid yang sedang dibangun. Di tengah perjalanannya, dia malah menemukan sungai yang penuh sampah dan meminta warga untuk membersihkan sungai tersebut.

Sebagai bentuk dukungan, Gubernur Dedi Mulyadi secara pribadi memberikan bantuan sebesar Rp30 juta untuk pembangunan Masjid Al-Abror. Bantuan tersebut diharapkan dapat menghentikan praktik penggalangan dana di jalan dan mempercepat proses pembangunan rumah ibadah tersebut.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca untuk Beberapa Destinasi Wisata di Jawa Barat pada Akhir Pekan Ini

“Sekarang saya hanya minta satu kepada para warga, bersihkan sungai di kampung ini, sebagai imbalan bersihkan semua,” jelas Dedi Mulyadi.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *